Canting as A Symbol of Culture and Economic Development in Novel By Arswendoatmowiloto (A Study of Hermeneutic)

M. Ridho Kholid

Abstract


Salah satu Novel yang memaparkan nilai-nilai dan unsur budaya dengan baik adalah Canting karya Arswendo Atmowiloto. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematik dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki berupa potret unsur-unsur nilai pluralitas sosial dan budaya, yang berfokus pada penggambaran karakter tokoh, setting, dan dialog untuk menemukan makna-makna yang tersirat dalam Novel ini. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini dilandasi pada upaya menguraikan makna-makna yang terkandung dalam novel Canting berdasarkan kajian hermeneutik. Penjabaran tersebut berupa pandangan mereka yang diteliti secara rinci, dibentuk dengan kata-kata, simbol-simbol, gambaran holistik dan kompleks. Unsur budaya dalam Novel Canting, dapat dilihat melalui latar belakang tokoh dan bahasa dalam berdialog yang menggambarkan sebuah fenomena dan produk sosial sehingga dalam karya sastra tercermin sebuah entitas masyarakat yang bergerak, baik yang berkaitan dengan pola, struktur, fungsi, maupun aktivitas dan kondisi sosial budaya sebagai latar belakang kehidupan masyarakat pada saat karya sastra itu diciptakan. Novel canting sebagai simbol budaya dan perkembangan ekonomi dalam keluarga keraton dimaknai sebagai budaya yang sakit karena perkembangan zaman.

References


Jabrohim, 2001, Metodologi Penelitian Sastra, Yogyakarta: PT. Hanindhita Graha Widia.

Rafiek, 2010, Teori Sastra, Kajian Teori dan Praktik, Bandung: PT. Refika Utama.

Endraswara, Suwardi , 2008, Metodologi Penelitian Sastra, (Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta.

Budianta, Melani, 2003. In The Shadow Of Change; Citra PerempuanDalam Sastra Indonesia. Depok: Desantara Utama.

Putri Diah Ningrum, 2009, Ketidak adilan Jender Dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy : Tinjauan Sastra Feminis (Skripsi), Surakarta: FKIP Universitas Surakarta.

Abdullah, 2009. Analisis Hermeneutika Teks Pidato Bung Karno 17 Agustus (1945-1950) Perspektif Psikologi Persuasi (Skripsi), Malang: Fak. Psikologi UIN Malang.

S. Iwan. Acep, Hermeneutika, 2008. Sebuah Cara untuk MemahamiTeks. Jurnal Sosioteknologi Ed. 13 Tahun 7, April 2008

Rahardjo, Mudjia, 2007. Hermeneutik Gadamerian, Kuasa BahasaDalam Wacana Politik Gusdur (Malang: Universitas Islam Negeri)

Teori Hermeneutika Dalam Karya Sastra, Kompas: Opini, 20 juni 2011

Eagleton, T. 1983. Literary Theory: An Introduction. London: Basil Blackwell.

Lefevere, A. 1977. Literary Knowledge: A Polemical and Programmatic Essay on Its Nature, Growth, Relevance and Transmition. Amsterdam: Van Gorcum, Assen.

Madison, G.B. 1988. The Hermeneutics of Postmodernity: Figures and Themes. Bloomington and Indianapolis: Indiana University Press.

Valdes, M.J. 1987. Phenomenological Hermeneutical Hermeneutics and the Study of Literature. London: University of Toronto Press.


Full Text: PDF

DOI: 10.24042/ee-jtbi.v9i1.422