Pendidik dalam Pengembangan Kecerdasan Peserta Didik (Analisis Perspektif Pendidikan Islam)
Abstract
Pendidik menjadi icon penting dalam dunia pendidikan Islam, sehingga keberhasilan lembaga pendidikan dalam mencetak peserta didiknya tidak terlepas dari eksistensi pendidik yang memiliki sifat-sifat pendidik yang baik di samping kemampuan skillnya. Al-Qur’an banyak berbicara tentang pendidik yang siap mengantarkan pada ranah kehidupan yang lebih baik. Pendidik sebagai ujung tombak yang bisa merubah manusia baik dari aspek budaya, sosial, maupun agama. Selain itu, pendidik merupakan pengendali, pengarah, pengawal proses dan pembimbing ke arah perkembangan serta pertumbuhan manusia (peserta didik). Pendidik wajib memahami kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan seluruh potensi peserta didik demi kelangsungan hidupnya di masa depan. Pendidik tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan yang diperlukan peserta didik, melainkan juga lebih diorientasikan upaya proses pembelajaran dan mentransformasi tata nilai etika ajaran Islam ke dalam pribadi mereka. Agar menjadi muslim paripurna. Peserta didik sebagai obyek dan subyek sekaligus dalam pendidikan yang dapat aktif, kreatif, dinamis, dan produktif. Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi kecerdasan (fitrah) krusial yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis, meliputi; kecerdasan akal (IQ), kalbu (EQ), dan Ruhiyah (SQ). Upaya pendidik dalam pengembangan kecerdasan peserta didik menurut Islam adalah mengimplementasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai ajaran Islam ke dalam pribadi peserta didik yang meliputi; a) riyādah, yaitu: melatih peserta didik melaksanakan salat dan puasa yang dapat memproyeksikan kecerdasan peserta didik (akal/IQ, kalbu/EQ, dan ruhiyah/SQ), Melatih peserta didik memiliki kesadarantafakur, tazakur, dan tadabur. Melatih peserta didik memiliki sifat sabar, syukur, dan ikhlas secara aktual, b) membiasakan memiliki sifat mahmūdah (terpuji), dan terhindar dari sifat mazmudah (tercelah), sehingga menjadi muslim paripurna. c) Mujāhadah, yaitu kesungguhan peserta didik melawan dan mengendalikan hawa nafsunya.
Kata kunci: pendidik, kecerdasan, dan peserta didik
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Abdurrahman Saleh. Educational Theory; a Qur’anic OutlookTeori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an, terj.M. ArifinCet. IV; Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Agustian, Ari Ginanjar.ESQ Emotional Spiritual Quoteint; The ESQ Way 165 1 Ihsan, 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam Jakarta: Arga 2001.
----------, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power; Sebuah Inner Journey Melalui Ihsan Cet. XI; Jakarta: Arga, 2007.
Ahmad, Nurwadjah. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan; Hati yang Selamat hingga Luqmān Cet. I; Bandung: Marja, 2007.
Ahmadi, Abu. Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan (Jogyakarta: Aditya Media, 1992.
al-Abrāsyi, Muhammad Atiyah. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, terj. Bustami A. Ghani , Jakarta: Bulan Bintang, 1987.
al-Aynain, Ali Khalil Abu.Fasafah al-Tarbiyah al-Islamiyah fi Al-Qur’an al-Karim (Mesir: Dar al-Fikr al-“Arabiyah, 1980.
al-Banjari, Rachmat Ramadhana. Membaca Kepribadian Manusia seperti Membaca Al-Qur’anCet. I; Jogyakarta: DIVA Press, 2008.
al-Bukhārī Muhammad bin Ismā’'il bin Ibrāhīm bin al Mughīrah bin Bardizbah. Shahīh Bukhārī. dalam Ensiklopde Hadis Kitab 9 Imam. Ver. I (CD Rom), 2010.
al-Gazālī, Abū Hāmîd Muhammad. Ihya’ ‘Ulûm al-Dīn, juz 2 (Cet. I; Kairo: Dārut Taqwa, 1421.
----------, Ringkasan Ihya’ Ulûm al-Dīn. terj. Abdul Rosyad Siddiq Cet, II; Jakarta: akbar, 2009.
al-Jamāli, Muhammad Fādil. FalsafahPendidikan Islam dalam Al-Qur’an Surabaya, Bina Ilmu, 1986.
al-Marāqhi, Ahmad Mustafa. Tafsîr Al-Marāgi, terj. Bahrun Abubakar, juz. XXX Cet. I; Semarang: Toha Putra, 1985.
al-Nahlawi, Abdurahman. Usulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalabiha fil Baiti wal Madrasati wal Mujtama, terj. Sihabuddin, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat Cet. IV; Jakarta: Gema Insani, 2004.
al-Naysabūri, Abu Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al- Quraysyi. Shahih Muslim dalam Ensiklopedi Hadis Kitab 9 Imam ver. 1 (CD. Rom), 2010.
al-Za’balawi, M. Sayid Muhammad Tarbiyatul Murāhiq bainal Islām wa ilmin Nafs Cet. III; Jakarta: Gema Insani Press, 2007
al-Syaibāni, Omar Mohammad Al-Thoumi, Filsafat Pendidikan Islam, terj. Hasan Langgulung Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Asraf, Ali, New Horison in Muslim Education, Horison Baru Pendidikan Islam, ter. Sayid Hossein Nasr Cet. I; Jakarta: Pustaka Firdaus, 1989.
Ginanjar, Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual; ESQ The ESQ Way 165.Cet. I; Jakarta: Arga, 2001.
Mujib Abdul, dan Jusuf mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam Cet. II; Jakarta: Prenada Media Group, 2008.
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan IslamCet. II; Yogyakarta: Pusat Studi Agama, Politik dan Masyarakat, 2004.
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam Cet. I; Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005.
Shihab, M. Quraish, Logika Agama; Kedudukan Wahyu dan Batas-batas Akal dalam Islam Cet. I; Jakarta: Lentera Hati, 2005.
…………,Membumikan, Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat Cet. I; Bandung: Mizan, 1992.
Sentanu, Erbe, Quantum Ikhlas, Teknologi Aktivasi Kekuatan IkhlasCet. XVI; Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2007.
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam Cet. VII; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.
Tasmara, Toto, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intelligence): Membentuk kepribadian yang Bertanggungjawab Profesional dan Akhlak Cet. I; Jakarta: Gema Insani Press, 2001.
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/tadris.v1i1.891
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. p-ISSN 2301-7562 | e-ISSN 2579-7964