Pola Modal Sosial Pengrajin Sangkar Burung Mojosongo pada Program One Village One Product (OVOP)

Slamet Yanu Christianto, Tetuko Rawidyo Putro

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk melihat polamodal sosial pengrajin sangkar burung Mojosongo pada Program One Village One Product (OVOP) dengan yang berada pada sentra industri kerajinan sangkar burung Mojosongo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik analisis fenomenologi.Hasil dari penelitian ini adalah bahwa modal sosial dalam UMKM berbasis program One Village One Product (OVOP) di sentra industri kerajinan sangkar burung Mojosongo telah berkembang dengan baik, komponen dalam modal sosial yaitu: 1) Kepercayaan, 2) Jaringan, dan 3) Norma telah berkembang dengan baik dari antar pengrajin. Modal sosial tersebut menjadi salah satu penentu dapat berkembangnya usaha kerajinan sangkar burung di Mojosongo adanya keinginan dari para pengrajin untuk dapat mengembangkan usahanya bersama-sama juga merupakan penentu dari berkembangnya usaha kerajinan sangkar burung Mojosongo ini. Tujuan berkembangnya hal tersebut dapat terwujud karena adanya interaksi sosial yang telah dilakukan oleh para pengrajin di sentra industri kerajinan sangkar burung Mojosongo secara terus menerus.Pemerintah dengan bantuan melalui program OVOP perkembangan sentra industri kerajinan sangkar burung Mojosongo diharapkan agar dapat terus berkembang lebih pesat. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian khususnya masyarakat kecil seperti para pengrajin. Diharapkan pemerintah untuk dapat membuat kebijakan yang mendorong masyarakat kecil agar mengurangi adanya ketimpangan ekonomi dan sosial.


Keywords


Modal Sosial, One Village One Product (OVOP), UMKM

Full Text:

PDF

References


Cahyani, Sriwiyanto, Pratama, S. (2015). BATU NISAN : POLA PENGRAJIN, 15(1).

Cahyani, R. R. (2013). PENDEKATAN ONE VILLAGE ONE PRODUCT (

OVOP ) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS UMKM DAN

KESEJAHTERAAN.

Cahyono, B. (2012). Peran Modal Sosial dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Petani Tembakau di Kabupaten Wonosobo, 1(1), 131–144.

Coleman, J. S. (2009). Social Capital in the Creation of Human Capital (Vol. 94).

Cresswel, J. W. (2013). Research Design - Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fukuyama, F. (1995). Social Capital and Development : The Coming Agenda.

Khoirrini, L. (2014). Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial terhadap Kinerja ( Studi

Kasus Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) Makanan dan Minuman Kota Bogor ),

V(2), 244–257.

Kusuma, U. A., Satria, D., Manzilati, A., Ekonomi, F., & Brawijaya, U. (2017). MODAL

SOSIAL DAN EKOWISATA : STUDI KASUS DI BANGSRING UNDERWATER

, KABUPATEN BANYUWANGI, 17(2).

Muhar, A. N. I. M., & Setiawan, T. (2015). Peran Modal Sosial , Kereligian , dan

Perilaku Moral dalam Membentuk Kinerja Usaha Mikro dan Kecil dengan Aspek

Demografi Sebagai Variabel Pengendali, 2(1), 1–13.

Prasetyo, T & Harjanti, D. (2013). MODAL SOSIAL PENGUSAHA MIKRO DAN

KECIL SEKTOR INFORMAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA

BISNIS DI WILAYAH JAWA TIMUR, 1(3), 1–4.

Putnam, R. (1993). Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern Italy.

Princeton, N.J: Princeton University Press.

Putra, I. F., Pratama, Y. P., Samudro, B. R.. (2014). Kajian Sosioekonomi Eksistensi

Umbul Senjaya Kabupaten Semarang, 14(2).

Rodrigues, R., Butler, C. L., & Guest, D. (2018). AC PT CR. Journal of Vocational

Setyanto, A. R., Samudro, B. R., Pratama, Y. P., (2015). KAJIAN POLA

PENGEMBANGAN UMKM DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN MELALUI

MODAL SOSIAL DALAM, 15(2).

Yustika, A. E. (2006). Ekonomi Kelembagaan: Definisi, Teori, & Strategi. Malang:

Bayumedia Publishing




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/slm.v3i2.14279

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Salam Islamic Economics Journal published by the Faculty of Islamic Economics and Business, UIN Raden Intan Lampung - Indonesia.