Analisis Kualitas Teh Kombucha Berdasarkan Jenis Teh Yang Digunakan
Abstract
Tea is a type of plant that is often used as an ingredient in functional drinks. Based on the method of processing the leaves after harvest, they are divided into black tea, white tea, green tea, yellow tea, oolong tea, and pu erh. Kombucha tea is one example of a functional tea-based drink. Kombucha tea is made by fermenting a tea solution that has been given sugar using a microbial starter in the form of SCOBY (Symbiotic Culture of Bactery and Yeast). This fermentation is generally for 8-12 days. This study aims to analyze the quality of kombucha tea with different tea base ingredients. This type of research is a quantitative experimental design with a completely randomized design (CRD) using 4 variations of tea, namely white tea, black tea, green tea, and oolong tea. The parameters analyzed included total acid (%), pH value, vitamin C content (mg/ml), antioxidant activity, thickness of nata, and organoleptic test. This study shows that different types of tea affect the quality of kombucha tea. The highest levels of vitamin C in white tea were 5,81 mg/ml; The highest total acid content in green tea was 1.44%; The lowest pH in black tea is 3.51; the highest antioxidant activity in white tea was 92,29%; the highest thickness of nata in black tea was 0.72 cm; Organoleptic test for the most preferred aroma was white tea (6.9), the most preferred color was green tea (7.54), while the most preferred flavor was green tea (7.24).
Abstrak
Teh merupakan salah jenis tanaman yang sering digunakan sebagai bahan minuman fungsional. Teh berdasarkan cara memproses daunnya setelah panen dibedakan menjadi teh hitam (black tea), teh putih (white tea), teh hijau (green tea), teh kuning (yellow tea), teh oolong (oolong tea), dan teh pu erh (pu erh tea). Teh kombucha adalah salah satu contoh minuman fungsional berbahan dasar teh. Teh kombucha dibuat dengan memfermentasi larutan teh yang telah diberi gula menggunakan starter mikroba berupa SCOBY (Symbiotic Culture of Bactery and Yeast). Fermentasi ini umumnya selama 8-12 hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas teh kombucha dengan bahan dasar teh yang berbeda. Jenis penelitian ini adalah eksperimental kuantitatif yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 4 variasi teh yaitu teh putih, teh hitam, teh hijau, dan teh oolong. Parameter yang dianalisis meliputi total asam (%), nilai pH, kadar vitamin C (mg/ml), aktivitas antioksidan, ketebalan nata, serta uji organoleptik. Penelitian ini menunjukkan bahwa jenis teh yang berbeda mempengaruhi kualitas teh kombucha. Kadar vitamin C tertinggi pada teh putih sebesar 5,81 mg/ml; kadar total asam tertinggi pada teh hijau sebesar 1,44 %; pH terendah pada teh hitam sebesar 3,51; aktivitas antioksidan tertinggi pada teh putih sebesar 92,29%; ketebalan nata tertinggi pada teh hitam sebesar 0,72 cm; uji organoleptik untuk aroma paling disukai yaitu teh putih (6,9), warna paling disukai yaitu teh hijau (7,54), sedangkan rasa yang paling disukai yaitu teh hijau (7,24).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardheniati, Minang. 2008. “Kinetika Fermentasi pada Teh Kombucha dengan Variasi Jenis Teh Berdasarkan Pengolahannya.”
Galih, Karina Puspa. 2015. “Uji Efektivitas Antimikroba Kombucha dan Yogurth Sari Bunga Bakung Paskah (Lilium longiflorum Thunb) dengan Penambahan Sari Kurma (Phoenix dactilyfera L) dan Lama Fermentasi.” undergraduate, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Hasna Nabila, 17032120. 2019. “Pengaruh Jenis Teh Dan Penambahan Sari Nangka Terhadap Sifat Fisik, Kimia Dan Tingkat Kesukaan Teh Kombucha.” skripsi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Jamilah, Vivin. 2019. “Pengaruh Variasi Konsentrasi Starter Terhadap Kualitas Teh Kombucha (Studi Eksperimen Sebagai Sumber Belajar Peserta Didik Pada Materi Bioteknologi Untuk Sekolah Menenegah Atas Kelas XII Semester Genap).” Undergraduate, UIN Raden Intan Lampung.
Lestari, Kinanti Ayu Puji, and Lailatus Sa’diyah. 2020. “Karakteristik Kimia dan Fisik Teh Hijau Kombucha pada Waktu Pemanasan yang Berbeda.” 5(1).
Mahadi, Imam, Irda Sayuti, and Irma Habibah. 2018. “Pengaruh Variasi Jenis Pengolahan Teh (Camellia Sinensis L Kuntze) Dan Konsentrasi Gula Terhadap Fermentasi Kombucha Sebagai Rancangan Lembar Kerja Peserta DidiK (LKPD) Biologi SMA.” Biogenesis 13(2):93–102. doi: 10.31258/biogenesis.13.2.93-102.
Puspitasari, Yenny, Retno Palupi, and Maulina Nurikasari. 2017. “Analisis Kandungan Vitamin C Teh Kombucha Berdasarkan Lama Fermentasi Sebagai Alternatif Minuman Untuk Antioksidan.” GLOBAL HEALTH SCIENCE 2(3):245–53. doi: 10.33846/ghs.v2i3.137.
Ruayati, Wulan Sari, Endah Rita, and Dyah Ayu Widyastuti. 2019. “Kandungan Vitamin C Pada Fermentasi Kombucha Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus).” EDUSAINTEK 3(0).
Somantri, R. 2013. “Kisah Dan Khasiat Teh.” Gramedia Pustaka Utama.
Subroto, A., and N. Hermanto. 2013. “Pilih Jamu Dan Herbal Tanpa Efek Samping.” Elex Media Komputindo.
Suhardini, Prasis Nursyam, and Elok Zubaidah. 2016. “Studi Aktivitas Antioksidan Kombucha Dari Berbagai Jenis Daun Selama Fermentasi [In Press Januari 2016].” Jurnal Pangan Dan Agroindustri 4(1).
Sukmawati, Pande Putu Ayu, Yan Ramona, and Ni Putu Eka Leliqia. 2013. “Penetapan Aktivitas Antioksidan Yang Optimal Oada Teh Hitam Kombucha Lokal Di Bali Dengan Variasi Waktu Fermentasi.” Jurnal Farmasi Udayana.
Yuwono, Sudarminto Setyo, and Elok Waziiroh. 2017. Teknologi Pengolahan Pangan Hasil Perkebunan. Universitas Brawijaya Press.
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/organisms.v3i1.16391
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Organisms