KARAKTERISTIK TANAH GAMBUT DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN TINGGI DI TAMAN NASIONAL SEBANGAU KALIMANTAN TENGAH
Abstract
Tumbuhan tinggi (tumbuhan berkayu dan liana) menjadi objek penelitian karena kebermanfaatannya berdasarkan hasil observasi di lapangan, serta terbatasnya pengklasifikasian macam-macam jenis tumbuhan tinggi yang terdapat di kawasan Taman Nasional Sebangau. Taman Nasional Sebangau sebagai salah satu bagian dari Kalimantan Tengah dengan keadaan alam yang dimilikinya sangat memungkinkan untuk menjadi habitat dari berbagai jenis tumbuhan tinggi. Di Taman Nasional Sebangau sebagian besar tanah gambut yang menjadi habitat tumbuhan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lahan gambut dengan tumbuhan tinggi yang hidup di tanah gambut yang ada di Taman Nasional Sebagau.
Jenis liana yang ditemukan di Taman Nasional Sebagau berjumlah 11 spesies yaitu Piper betlle, piper crocotum, Piper crocotum I, Nepenthes ambullaria, P.helicopus, Calamus rotang, Calamus manan mil, Semilax leucaphylla, De Jumlah jenis tumbuhan berkayu di kawasan Taman Nasional Sebangau sebanyak 23 jenis Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser, Mezzetia parviflora Becc, Mezzetia sp, Dyera polyphylla (Miq.) Steenis, Agathis borneensis Warb, Koompassia malaccensis Maing. ex Benth, Gymnostoma sp, Lophopetalum multinervium Ridl, Dipterocarpus hasseltii, Shorea spp, Diospyros sp, Neoscortechinia kingii (Hook.F.) Pax & K.Hoffm, Garcinia cf.bancana, Cratoxylon arborescens Bl, Stemonurus secundiflorus Blume, Cinnamomum sintoc Bl, Aglaia sp, Artocarpus sp, Nuclea sp, Nephelium lappaceum, Palaquium leiocarpum Bl, Tetramerista glabra Miq dan Palaquium cochleariifolium P.Royen.mis eliptica benth, Etanda spiralis, Arcagalisa flava merr. Rata-rata indeks keanekaragaman tumbuhan tinggi di Taman Nasional Sebangau adalah sebesar 1,46. Indeks keanekaragaman ini termasuk dalam nilai keanekaragamannya H’ 1 ≤ H’ ≤ 3 menunjukan bahwa keanekaragam spesies pada satu transek adalah melimpah.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adventus Panda, dkk.. 2013. Panduan Visual Jenis Pohon Di Punggualas Taman Nasional Sebanggau, Kalimatan Tenggah: WWF- Indonesia Program Kalimantan Tenggah.
Andri Thomas. 2014. Panduan Lapangan Identifikasi Jenis Pohon Hutan Kalimantan Forests and Climate Partnership (KFCP), Jakarta.
Elvan Wahyu, dkk.., “Inventarisasi Permudaan Meranti (Shorea spp.) Pada Arboretum Kawasan Universitas Riau Kota Pekanbaru Provinsi Riau”, Departement of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Riau Address Bina Widya, Pekanbaru, Riau.
Gembong Tjitrosoepomo. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta) Cet. Ke-9, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Grace Siska. 2012. “Pemanfaat Kayu Pupu Pelanuk (Neoscortechemia kingii) Famili Euphorbiaceae Sebagai Bahan Baku Kayu Kayu Pertukangan Pada Arah Aksial dan Radiah Batang”, Jurnal, Ziraa’ah, Fakultas Pertanain Jurusan Kehutanan Program Studi Teknologi Hasil Hutan Universitas Palangkaraya.
Indriyanto. 2012. Ekologi Hutan, Bumi Aksara, Jakarta.
Ji-ZhongWan dan Chun-JingWang. 2018. Expansion Risk of Invasive Plants in Regions of High Plant Diversity : A global Assessment Using 36 Species. Ecological Informatics.
Marfu’ah Wardani. 2011. Dipterocarpus Hasseltii Blume (Palahlar): Pohon Komersial Terancam Punah Di Cagar Alamyanlapa, Jawa Barat. Bogor.
M. Quraish shihab. 2002. Tafsir Al Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Lentera Hati, Jakarta.
Rina Bogidarmanti, dkk. 2011. “Gerunggang (Cratoxylon arborescens Blume.) Dan Terentang (Campnosperma coriaceum Jack. Dan C.Auriculata Hook.F) : Jenis Alternatif Potensial Sebagai Bahan Baku Kayu PULP”, Bogor : Pusat Litbang Peningkatan Produktifitas Hutan.
Ramesh Veloo, Eric van Ranst, Paramananthan Selliah. 2015. Peat Characteristics and its Impact on Oil Palm Yield. NJAS-Wageningen Journal of Life Sciences 72–73:33–40
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta Bandung.
Yunita Martadinatha Takong, dkk. 2013. “Studi Penyebaran Kempas (Koompassia Malaccensis Maing.) Di Areal Iuphhk Pt. Wanasokan Hasilindo Kalimantan Barat”, Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura.
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/biosf.v9i1.2893
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Biosfer : Jurnal Tadris Biologi