PEMANFAATAN KULIT BUAH KAKAO FERMENTASI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PAKAN NABATI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TERNAK ENTOK (Cairina muschata)
Abstract
Abstrak: Kulit buah kakao merupakan hasil sampingan buah kakao yang sering tidak dimanfaatkan yang nantinya akan menjadi limbah sehingga dapat menimbulkan dampak pencemaran lingkungan. Produktifitas kulit buah kakao cukup melimpah di Lampung, pada tahun 2012 kulit buah kakao yang dihasilkan mencapai 2.451,52 ton per tahun, di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2009 mencapai 4.308 ton, dan di Dusun Sumber Sari pada tahun 2013 mencapai 217 kg per bulan. Ketersedian kulit buah kakao yang banyak, perlu dimanfaatkan sebagai pakan ternak alternatif dengan cara difermentasi terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai gizinya. Salah satu ternak yang dapat diberikan pakan ini adalah entok (Cairina muschata).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kulit buah kakaofermentasi terhadap pertumbuhan dan dosis penggunaan pakan yang tepat untuk ternak entok (Cairina muschata). Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pakan kulit buah kakao fermentasi (K) dengan 4 taraf perlakauan dengan 5 kali pengulangan: K0 = Dedak 100% (kontrol), K1 = 75%/90 gr dedak dan 25%/30gr kulit kakao fermentasi, K2 = 50%/60 gr dedak dan 50%/60 gr kulit kakao fermentasi, dan K3 = 25%/30 gr dedak dan 75%/90 gr kulit kakao fermentasi. Parameter yang diamati adalah: tinggi tubuh entok, panjang tubuh entok, dan berat tubuh entok. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakanAnova dan jika berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut LSD pada taraf 5%.Dari hasil analisis pakan kulit kakao fermentasi dosis yang paling baik pada semua parameter adalah perlakuan K2 dengan rata-rata 42,40 cm untuk tinggi entok, 47,40 cm untuk panjang entok dan 1596 gram untuk berat entok.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amin, M. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Jakarta: Balai Pustaka. 2003.
Anas, S., Zubair, A., dan Rohmad, D.Kajian Pemberian Pakan Kulit Kakao Fermentasi Terhadap Pertumbuhan Sapi Bali. Gorontalo: Badan Pengkajian Teknologi Pertanian(BPTP). 2011.
Anonim.“Cara Budidaya Sukses “. (On-line), Tersedia di: http://www.carabudidayasukses.com/2013/06/budidaya_entok.html. (Tangal 18 Februari 2014)
Brahmantiyo, B.,et al.“Ukuran dan Bentuk Itik Pekin (Anas Platyrhynchos), Entok Impor dan Entok Lokal (Cairina moschata)”.(On-line). Tersedia di: http://digilib.litbang.deptan.go.id/repository/index.php (15 Desember 2013).
Campbel.Biologi Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta: Erlangga. 2004.
. Biologi Edisi Kedelapan-Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2010.
Darwin, S.N. Dasar-Dasar Ilmu Pertanian Dalam Alqur’an. Bandung: IPB Press.2004.
Departemen Agama RI.Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Diponegoro. 2006.
Dinas Perkebunan Provinsi Lampung. Komonditi Perkebunan Unggulan (Perkebunan Kakao). Lampung: Dinas perkebunan Provinsi Lampung. 2010.
Direktorat Pakan Ternak. Limbah Kakao Sebagai Alternatif Pakan Ternak. Jakarta: Kementerian Pertanian. 2012.
Guntoro, S., et al. Pengaruh Pemberian Limbah Kakao Olahan Terhadap Pertumbuhan Sapi Bali. Denpasar: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali. 2006.
Hartati.Prediksi Kelarutan Theobromine Pada Berbagai Pelarut Menggunakan Parameter Kelarutan Hildebrand.Semarang: fakultas tehnik universitas wahid hasyim. 2012.
Margono, S. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2004.
Mulyasa.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008
Notoadmodjo, S.. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010
Nuraini, Mahata, M.E. Pemanfaatan kulit buah kakao fermentasi sebagai Pakan alternatif ternak di daerahsentra kakao Padang pariaman. Padang: Fakultas Peternakan Universitas Andalas. 2009.
Pratiwi, D.A., dkk. Biologi SMA Jilid 1 Kelas XII. Jakarta: Erlangga. 2006.
Priyanto, D.,Priyanti, A., danInonu, I. Potensi Dan Peluang Pola Integrasi Ternak Kambing Dan Perkebunan Kakao Rakyat. Pemda Lampung. 2004.
Purwoko, T. Fisiologi Mikroba, Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009.
Pusat Data dan Informasi. Gambaran Sekilas Industri Kakao. Jakarta: Departemen Perindustrian. 2007.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Panduan Lengkap Budidaya Kakao. Jakarta: Agromedia Pustaka. 2004.
Suci, D.M. Pakan Itik Pedaging dan Petelur. Jakarta: Penebar Swadaya. 2013.
Sudarma, M. “Pengelolaan Kulit Kakao Sebagai Sumber Pakan Alternatif Berkualitas”.(On-line).Tersediadi: http://staff.unud.ac.id/~sampurna/wp-content/terminologi-pakan-ternak.html (15 Desember 2013).
Sugiar, I.R. “Artikel ilmu bahan makananMenthok”. (On-line). Tersedia di: http://bebekpedaging.com/kandungan-gizi-bebek-pedaging.php. (15 Desember 2013).
Wahyudi,T., Panggabean, T.R., dan Pujiyanto. Panduan Lengkap Kakao. Jakarta: Penebar Swadaya. 2009.
Wahyuningsih, S. Pintar Budidaya Itik Tanpa Air.Jakarta: Pustaka Baru Press. 2013.
Widodo, E. Teori dan Aplikasi Pembuatan Pakan Ternak Ayam Dan Itik. Malang: Fakultas PeternakanUniversitas Brawijaya Malang. 2013.
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/biosf.v8i1.1264
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Biosfer