The Rights of Sasak Noble Muslim Women in Choosing A Mate: an Analysis of The Marriage of Noble Women With Jajar Karang Men From The Perspective of Islamic Law

Doni Azhari, Syihabuddin Qalyubi

Abstract


This article explores several aspects of equality in Banjar Customary marriage law, especially regarding the rights of Sasak noble women in choosing a life partner. The aim is to find out and analyze the rights of Sasak noble women from the perspective of gender and Islamic Law. According to Banjar Customary Law, a noblewoman (menak) cannot marry a jajar karang man (ordinary people). If this is done, the act is considered a nyerompang (violation) which has an impact on the severance of kinship ties and inheritance rights. This study uses the contestation method from Michel Foucault which is applied to study the position and status of men and women in Sasak Society. This study found the fact that two kinds of tendencies are currently developing in Sasak society. First, the group that maintains Customary Law, and second, the group that welcomes change. The emergence of this second group is influenced by several factors, including the influence of local Ulama who offer egalitarianism in Islamic Law to solve marriage problems that arise in society. This study also concludes that there is a relationship between customs strengthened by scholars with the theory of contestation, where customs are normative forces that are maintained and influence the dynamics of power in the context of marriage. The presence of laws, thus, that combine cultural traditions and religious beliefs is needed to achieve gender equality in marriage

Keywords


Sasak Customary marriage law, social status of jajar karang men and menak women, Islamic marriage lLaw

Full Text:

PDF

References


‘Alim, Yusuf Hamid. “Al-Maqosid Al-Ammah Li Al-Syariah Al-Islamiyyah.” USA, n.d. USA: International graphicprinting service.

Ahmad Syaripudin. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perkawinan Merariq Perempuan Bangsawan (Menak) Dengan Laki-Laki Bangsawan Menurut Hukum Adat Sasak (Studi Kasus Desa Penujak Kabupaten Lombok Tengah.” Jurnal Bustanul Fuqaha 3, no. 2 (2022).

“Aji, Which Means Price, the Value of a Collective Agreement, and Krame, Which Means the Value of a Group of Residents of a Particular Village or Region; an Agreement of All Customary Residents; an Area That Has Permanent Legal Force as a Symbol of Purific,” n.d.

Al-Kasani. Bada’i Al-Ṣana’i, Juz II. II. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, n.d.

Al-Nawawῑ, Yahya bin Syaraf. Rauḍtu Al-Ṫālibῑn Juz V. Riyad: Riyaḍ: Daru Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah, n.d.

Al-Qayrawani, Abu Zayd. Fawākih Al-Dawāni Juz II. II. Beirut: Dar Al-Fikir, 2008.

Al-Zuhaili, Wahbah. Al-Fikih Al-Islami Wa Adillautuhu. Damaskus: Damaskus: Darul Fikr, n.d.

Amalia, A. R. “Tradisi Perkawinan Merariq Suku Sasak Di Lombok: Studi Kasus Integrasi Agama Dengan Budaya Masyarakat Tradisional.” UIN Syarif Hidayatullah, 2017.

Aminah, S. “Stratifikasi Sosial Dalam Perkawinan Masyarakat Islam Sasak (Studi Pada Perkawinan Masyarakat Desa Sengkerang, Lombok Tengah).” Jurnal Sosiologi Agama 11, no. 2 (2017): 209–28.

Aminullah, M. N. “Akulturasi Islam Dengan Tradisi Perkawinan Masyarakat Bangsawan Sasak (Studi Di Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah).” Palapa 5, no. 1 (2017): 109–37.

Ardiyanti, B. N. S. Pernikahan Semarga Keturunan Bangsawan Sebagai Kriteria Kafaah Bagi Masyarakat Sasak Di Desa Denggen Kabupaten Lombok Timur. Pernikahan Semarga Keturunan Bangsawan Sebagai Kriteria Kafaah Bagi Masyarakat Sasak Di Desa Denggen Kabupaten Lombok Timur, 2023.

Armstrong, P. “The Influence of Michel Foucault on Accounting Research.” Critical Perspectives on Accounting 5, no. 1 (1994): 25–55.

Atabik, Ahmad. Wajah Maskulin Tafsir Al-Qur’an: Studi Intertekstualitas Ayat-Ayat Kesetaraan Gender. Palastren, n.d.

Basriadi, B. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perkawinan Beda Kelas Muslim Sasak Di Lombok.” Maraji: Jurnal Ilmu Keislaman 1, no. 2 (2015): 297–329.

Dewi, N. Fikri, Febriani. “Dinamika Kesetaraan Gender Di Arab Saudi: Sebuah Harapan Baru Di Era Raja Salman.” Jurnal Sosial Politik 6, no. 1 (2020): 30–42.

Faqih, Mansour. Analisis Gender & Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, n.d.

Foucault, Michel. History of Sexuality: AnIntroduction Volume 1. New York: Pantheon Books, 1978.

Haramain, Muhammad. “Dakwah Pemberdayaan Perempuan : Telaah Pemikiran Qasim Amin Tentang Kesetaraan Gender.” Jurnal Pemikrian Islam 5, no. 2 (2019).

Koentjaraningrat. ,”Pengantar Ilmu Antropologi". Jakarta: Rineka Cipta, n.d.

Lamhatul, R., Mabrur, M., & Dahlan, D. “Perubahan Nilai Budaya Dalam Tradisi Merariq Antara Masyarakat Bangsawan Dan Masyarakat Jajarkarang Pada Masyarakat Suku Sasak (Studi Di Desa Sakra Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur).” Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman 8, no. 2 (2021).

Liliweri, A. Pengantar Studi Kebudayaan. Jakarta: Nusamedia, 2019.

Megawangi, Ratna. Membiarkan Berbeda? Sudut Pandang Baru Tentang Relasi Gender. Bandung: Mizan, n.d.

Muhammad, Husein. “Fiqih Perempuan; Refleksi Kiai Atas Wacana Agama Dan Gender", n.d.

Mulia, S. M. Kemuliaan Perempuan Dalam Islam. Elex Media Komputindo, 2014.

Muslihun. “Pergeseran Pemaknaan Pisuka/Gantiran Dalam Budaya Merari’-Sasak Lombok.” Kemenag, 2023. http://dualmode.kemenag.go.id/acis10/file/dokumen/3.Muslihun.pdf.

Mustafa, Ibnu. Wanita Islam Menjelang Tahun 2000. IV. Bandung: al-Bayan, 1987.

Mutmainna, A. A. “Pernikahan Adat Darah Biru Pada Masyarakat Bugis Ditinjau Dari Aspek Sosiologis Dan Hukum Islam (Studi Kasus Di Kelurahan Tempe Kecamatan Tempe Sengkang Kabupaten Wajo.” Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, 2022.

Pebrianto, Z. Kawin Culik Adat Sasak Menurut Hukum Islam (Study Kompratif Hukum Islam, Adat Dan Hukum Positif). Jakarta: , Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, n.d.

Purnama, R. Persyaratan Pernikahan Tanpa Wali Menurut Mazhab Hanafi. Aceh: Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2018.

Rahmat, M. I. Islam Pribumi: Mendialogkan Agama, Membaca Realitas. Jakarta: Erlangga, 2003.

Rahmawati, S. Islam Dan Adat: Tradisi Kalosara Dalam Penyelesaian Hukum Keluarga Pada Masyarakat Tolaki Di Konawe Selatan. Jakarta: Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Resmini, Wayan. “Perkawinan Antar Bangsawan Dan Implikasinya Terhadap Hubungan Sosial Keluarga (Studi Kasus Di Desa Aikmel Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur Tahun 2011).” Jurnal Gane Swara 6, no. 1 (2012): 30.

Saebani, Beni Ahmad. Fikih Munakahat, n.d.

Saf, M. M. A. “Persoalan HAM Dan Hukum Islam.” Al Yasini: Jurnal Keislaman, Sosial, Hukum Dan Pendidikan, 3, no. 1 (2018): 34–48.

Saidek, A. R. “Pandangan Islam Tentang Gender Ditinjau Dalam Persfektif Al-Qur’an.” Aktualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 9, no. 2 (2019): 78–93.

SAIFUL, B. “Pergeseran Pandangan Perkawinan Merari’pada Masyarakat Suku Sasak Lombok (Studi Di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah).” Diponegoro University, 2011.

Satriawan, M. B. Pandangan Masyarakat Bangsawan Lombok Terhadap Konsep Kafa’ah Dalam Pernikahan: Studi Pada Masyarakat Lombok Di Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. malang: Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2017.

Siombo, M. R., & Wiludjeng. Hukum Adat Dalam Perkembangannya. Jakarta: Universitas katolik Indonesia Atma Jaya, 2020.

Sulistiawati, N. Urgensi Banjar Sebagai Wadah Ta’awun Dalam Tradisi Perkawinan Masyarakat Muslim Sasak Di Kabupaten Lombok Tengah. lombok barat: Doctoral dissertation, UIN Mataram, 2023.

Suryantoro, D. D., & Rofiq, A. “Nikah Dalam Pandangan Hukum Islam.” AHSANA MEDIA: Jurnal Pemikiran, Pendidikan Dan Penelitian Ke-Islaman 7, no. 2 (2021): 38–45.

Syaifullah, K. “Kontestasi Ganja: Diskursus Legitimasi Ganja Badan Narkotika Nasional (BNN) Dan Lingkar Ganja Nusantara (LGN) Tahun 2011-2016.” UIN Syarif Hidayatullah, 2017.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana, n.d.

Syaripudin, A., Wahab, A. R., & Muzanni, M. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perkawinan Merariq Perempuan Bangsawan (Menak) Dengan Lak-Laki Bukan Bangsawan (Jajar Karang) Menurut Hukum Adat Sasak (Studi Kasus Desa Penujak Kabupaten Lombok Tengah).” BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam 3, no. 2 (2022): 144–55.

Tohirin, T., & Zamahsari, Z. “Peran Sosial Laki-Laki Dan Perempuan Perspektif Al-Qur’an.” Profetika: Jurnal Studi Islam 22, no. 1 (2021): 91–108.

Junaidi Abqa, Abas, M., Suhariyanto, dkk. Hukum & Hak Asasi Manusia: Sebuah Konsep Dan Teori Fitrah Kemanusiaan Dalam Bingkai Konstitusi Bernegara. Jakarta: PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2023.

Wibisana. “Pernikahan Dalam Islam.” Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim 14, no. 2 (2016): 189–93.

Wijaya, L.R. “Bias Gender Pada Perkawinan Perempuan Bangsawan Sasak.” QAWWAM 16, no. 1 (2020).

Yasin, A. M. “Islam, Tradisi Dan Modernitas Dalam Perkawinan Masyarakat Sasak Wetu Telu.” Universitas Islam Negeri Mataram, n.d.

Zuhdi, Harfin. Praktik Merariq :Wajah Sosial Orang Sasak, Lembaga Pengkajian Publikasi Islam Dan Masyarakat (Leppim). Mataram, 2012.

Zuhra, T., & Roslaili, Y. “Pembagian Hak Waris Terhadap Wanita.” Takammul: Jurnal Studi Gender Dan Islam Serta Perlindungan Anak 10, no. 1 (2021): 59–81.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/adalah.v20i2.18416

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Doni Azhari, Syihabuddin Qalyubi

Creative Commons License

Al-'Adalah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.