The Internalization of Sunan Drajat Social Concept in Multicultural Education Implementation
Abstract
Multicultural education is a manifestation of the process of respecting diversity among others and accepting each other. The most basic thing about this education is to uphold human values so as to create a sense of justice, togetherness and a sense of inequality or discrimination. As an example and role model that needs to be observed is Drajat's attitude in preaching and teaching morality. He and the community were known to be very wise and more concerned with caring for others. Thus it can be seen in his advice which includes catur menehono. It's a pity if Sunan's teachings on human rights are used as a memory in history. Therefore, here the writer wants to study more in the meaning of chess menehono teachings Sunan Drajat and try to redesign how the social teachings are applied in the scope of education.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adhani, Y. (2014). Konsep Pendidikan Multikultural Sebagai Sarana Alternatif Pencegahan Konflik. Sosio Didaktika, 1(1).
Azzra, A. (1994). Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.
Badrudin. (2015). Konsep Pendidikan Multikultural: Eksistensi dan Nilai-Nilai Urgensinya di Indonesia. Tazkiya, 16(2).
Ibrahim, R. (2013). Pendidikan Multikultural : Pengertian , Prinsip , dan Relevansinya Dengan Tujuan Pendidikan Islam. ADDIN, 7(1), 129–154.
Irhandayaningsih, A. (2012). Kajian Filosofis Terhadap Multikulturalisme Indonesia. HUMANIKA, 15(9), 1–8.
Ismail, F. (2001). Islam Transformasi Sosial dan Kontuinitas Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Kusrahmadi, S. D. (2009). Pentingnya Wawasan Nusantara dan Integrasi Nasional, 1–15.
Martin, R. (2013). Analisis Nilai Edukatif Kisah Perjalanan Sunan Drajat dan Pemanfaatannya sebagai Sumber Bahan Pembelajaran Bercerita untuk SMP kelas VII. Universitas Negeri Malang.
Masamah, U., & Zamhari, M. (2016). Peran Guru Dalam Membangunan Pendidikan Berkesadaran Multikultural Di Indonesia. Quality, 4(2), 271–289.
Murtadho, A. (2017). Mengembangkan Pendidikan Multikultural Dalam Pembelajaran PAI. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 1–17.
Nurhayati, F., & Dkk. (2007). Wali Songo: Profil dan Warisannya. Jakarta: Pustaka Timur.
Pageh, & Made, I. (2016). Multikulturalisme dan Tantangannya di Indonesia: Jejak Kesetaraan Etnis Dan Kultur di Pura Republik/ Gambur Angalayang Kubutambahan Bali. SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 3(2), 115–125.
Rahman Indra. (2017). PPDB 2017, Masih Ada Siswa Miskin yang Ditolak Sekolah.
Raihani. (2017). Pendidikan Islam Dalam Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rumi, J. (2014). Fihi Ma Fihi Mengarungi Samudera Kebijaksanaan. (’Isa ’Ali Al-’Akub, Trans.). Yogyakarta: FORUM.
Sulton, A. (2015). Kurikulum Pesantren Multikultural: Nilai-Nilai Multikultural dalam Kurikulum Pondok Pesantren Sunan Drajat Banjarwati Paciran Lamongan. Ulul Albab, 16(1), 1–20.
Suryana, Y., & Rusdiana, A. (2015). Pendidikan Multikultural : Suatu Upaya Penguatan Jati Diri Bangsa : Konsep-Prinsip-Implementasi. Bandung: Pustaka Setia.
Syafe’i, I. (2018). Model Kurikulum Pesantren Salafiyah Dalam Perspektif Multikultural. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 127–143.
Syamsuri, B. (1995). Kisah Wali Songo. Surabaya: Apollo.
Tilaar, H. A. . (2009). Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan Nasional dalam Pusaran Kekuasaan. Jakarta: Rineka Cipta.
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/atjpi.v9i1.2958
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright © UIN Raden Intan Lampung. All rights reserved.