Makna Komunikasi Ritual Sedekah Laut Di Pantai Parangkusumo Dalam Melestarikan Nilai-Nilai Budaya
Abstract
Penelitian ini bertujuan memetakan aktivitas, kompetensi, bahasa dan komponen-komponen komunikasi pada peristiwa ritual “sedekah laut” yang menghasilkan pola komunikasi sebagai bentuk pelestarian nilai nilai budaya martim pada masyarakat kepulauan. Konsep Komunikasi ritual yang menjadi pijakan penelitian ini yaitu ritual. Ritual sebagai suatu habitual action (aksi turun-temurun) dan juga mengandung nilai-nilai transendental. Sehingga, dapat dipahami bahwa ritual berkaitan dengan pertunjukan secara sukarela yang dilakukan masyarakat secara turun-temurun (berdasarkan kebiasaan)menyangkut perilaku yang terpola. Komunikasi menjadi inti dari interaksi antar manusia yang menggunakan bahasa dalam kebudayaan tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, cara pandang interpretif atau kualitatif dengan menggunakan perspektif Interaksionisme Simbolik , dimana interaksi simbolik menekankan pada hubungan simbol dan interaksi. Ritual sebagai ’tradisi’ dalam konteks peristiwa komunikasi dan proses interaksi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Komunikasi ritual “sedekah laut” merupakan aktivitas bentuk rasa bersyukur kepada Tuhan YME atau sang pencipta, yang telah memberikan rejeki dari potensi yang berasal dari Laut, tradisi ini merupakan bentuk nilai budaya yang dipertahankan oleh Masyarakat Yogyakarta khususnya Kraton Yogyakarta yang kemudian Ritual “Sedekah Laut” ini digunakan sebagai daya tarik wisata budaya bahari
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: http://dx.doi.org/10.24042/komunika.v4i2.9324
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 KOMUNIKA
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
Komunika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Copyright © Faculty of Da'wah and Communication Sciences, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. e-ISSN: 2615-5206