Komunikasi Budaya Dalam Teater Dulmuluk Perspektif Dramaturgi Erving Goffman
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komunikasi budaya yang terdapat dalam pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Dramaturgi. Paradigma konstruktivis pun peneliti gunakan untuk melihat realitas dan makna yang berbeda. Subjek penelitian berjumlah 3 (informan) dan objek penelitian nya ialah tayangan pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI Palembang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara,observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa teater Dulmuluk merupakan kesenian tradisional pertama yang lahir dan berkembang di Palembang. Serta menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2013 sesuai dengan konvensi UNESCO tahun 2003. Keberadaan teater Dulmuluk masih bertahan hingga saat ini patut diapresiasi sebagai upaya revitalisasi dalam mempertahankan kebudayaan asli. Terdapat 2 lakon yang masih bertahan dan digemari dari syair Abdulmuluk yaitu lakon Abidinsyah dan Zubaidah Siti. Kedua lakon tersebut dalam pertunjukannya menjadi sebuah komunikasi budaya. Kedua lakon dalam pertunjukan teater Dulmuluk tersebut erat kaitannya dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. Adanya pesan moral di dalam nya menjadi nilai tambah sebagai edukasi dan hiburan. Sebagaimana saling bertegur sapa, saling mengingatkan dalam hal kebaikan, senantiasa meminta maaf, mengucapkan terimakasih, berbakti kepada suami dan orangtua semua tersampaikan lewat pertunjukan teater Dulmuluk.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Al-Quran Al Hikmah. Al Quran dan Terjemahannya. Bandung: CV. Diponegoro, 2005.
Creswell, Jhon W. Reaserch Design: Qualitatives, Quantitatives dan Mixed Methods Approches (Second Edition). US of America: Sage Publications, 2014.
Denzin, Norman K. and Yvonna S.Lincoln (Eds). Handbook of Qualitative Research. Terj.Dariyatno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Departemen Penerangan Republik Indonesia. Direktorat Jendral Radio, Televisi dan Film dalam Era-50 Tahun Indonesia Merdeka. Jakarta, 1995.
Dina, Rizki Rahma. “Makna dan Nilai Filosofis Masyarakat Palembang yang Terkandung dalam Bentuk dan Arsitektur Rumah Limas”, Jurnal Ekspresi Seni 17, No.2 (2015) : 275-282, doi:10.26887/ekse.v17i2.108.
Hanafiah, Djohan. Sejarah Kesultanan Palembang Darussalam. Palembang: Raja Grasindo Persada, 1998.
Hartoko, Dick. Manusia dan Seni. Yogyakarta: Kanisius, 1984.
Harymawan, Rma. Dramaturgi. Bandung: Rosdakarya, 1993.
Koetjaningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru, 1985.
Lelawati, Nursiah. Organizional Management and Dulmuluk Traditional Art Performance in Palembang 2008/2009 (Tesis Sriwijaya University), 2015.
Lintani, Al Vebri. Dulmuluk Sejarah dan Pengadeganan. Palembang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang, 2014.
Littlejhon,1999:162-167, Miller, 2001:88-91, West &Turner, 2007:358-360 dalam Jaeni Bin Wastap, Teater dan Komunikasi Menuju Kajian komunikasi Seni, Doktor bidang Komunikasi seni, Dosen Tetap di jurusan Teater dan Program Pascasarjana STSI Bandung, Pengajar di beberapa perguruan tinggi lain, seperti IPB, UNPAD, UNPAS, dan Universitas Kebangsaan Bandung.
Littlejohn, Stephen W. Encyclopedia of Communication Theory. Jakarta: SAGE Publications, 2009.
Syuhad, M.Frizik. Peran UNESCO Dalam Melindungi Intangible Cutural Heritage (ICH) Indonesia tahun 2012. Standard Setting in UNESCO. Volum II Conventions, recommandation, declaration and charters. Adopted by UNESCO (1948- 2006).
Manalullaili. “Dulmuluk: The Traditional Drama of South Sumatera”, Jurnal Wardah 16, No. 2, (2015): 179-184, doi:10.19109/wardah.v16i2.371.
Maryaeni. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.
Mulyana, Deddy & Jalaluddin Rakmat. Komunikasi Antar Budaya Panduan Berkomunikasi Dengan Orang Orang Berbeda Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016.
Nafiah, Tsalits Maratun. “Komunikasi Budaya Kesenian Tari Keeling Guno Joyo di Desa Singgahan Kecamatan Pulung kabupaten Ponorogo”, Jurnal Ilmu Komunikasi 9, No. 2, (2019): 148-161, doi:10.15642/jik.2019.9.2.
Nurhayati (dkk). “Seni Pertunjukan Tradisional Dulmuluk: Revitalisasi dan Apresisasi Mahasiswa”, Jurnal Litera 14, No. 2, (2015): 229-238, doi:10.21831/ltr.v14i2.7200.
Saleh, Abdullah & Dalyono. Dulmuluk. Palembang: Proyek Pembinaan dan Pengembangan Kesenian Tradisional, 1996.
Samidi. Masyarakat Kota dan Hiburan Teater di Surabaya 1950-1968, (Tesis Jurusan Sejarah Universitas Gajah Mada), 2018.
Sari, Sania Mariant. “Ploting Teater Dulmuluk dalam Lakon Zubaidah Siti di Kota Palembang”, Catharsis: Journal of art Education 5, No. 1 (2016): 18-25.
Sibarani, Robet. Kearifan Lokal: Hakikat Peran dan Metode Tradisi Lisan, Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan, 2012.
Simatupang, Lono. Pergelaran sebuah Mozaik Penelitian Sosial-Budaya. Yogyakarta: Penerbit Jalasutra, 2013.
Sugiarto. Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Tim. Repelita. Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Selatan. Palembang: Repelita V, 1989.
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/komunika.v4i1.7920
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 KOMUNIKA
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
Komunika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Copyright © Faculty of Da'wah and Communication Sciences, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. e-ISSN: 2615-5206