Masalah Hygiene Di Pesantren Pada Masa Hindia Belanda XIX-XX
Abstract
Hygiene dalam kerangka pola hidup bersih dan sehat telah menjadi perhatian pemerintah Hindia Belanda sejak abad XIX-XX terhadap masyarakat pribumi yang mayoritas beragama Islam. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam berbasis masyarakat kehadirannya telah menjadi objek penelitian para sarjana Eropa tentang tata cara hygiene dalam syariat Islam. Penelitian ini menggunakan metode sejarah melalui proses heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian membuktikan, program hygiene yang digalakkan pemerintah Hindia Belanda sarat kepentingan ekonomi dan politik, khususnya dalam meningkatkan produktivitas kerja masyarakat pribumi pada sektor perkebunan. Memasuki abad XX program hygiene telah melahirkan para dokter pribumi khususnya dari masyarakat muslim yang dalam prakteknya mampu mengkombinasikan ilmu kedokteran Barat dengan syariat Islam. Diantaranya Peran Ahmad Ramali mempromosikan Hygiene di Padang Sidempuan tahun 1933 dan amal usaha bidang kesehatan Muhammadiyah, Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) atau Pembina Kesejahteraan Umat (PKU) sejak tahun 1923.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arsip Nasional Republik Indonesia. 27 Mei 1946. Algemene Secretarie tentang laporan Bulanan Kesehatan Penduduk Mataram. No. 1367 (F).
Arsip Nasional Republik Indonesia. 1941. Surat Kepala Dinas Bangunan Pemerintah Yogyakarta Surakarta Tentang Pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah di Yogyakarta. No. AX-66 No. 1.
Arsip Nasional Republik Indonesia. 1 November 1938. Bijlagen: 13 w.o.12 teek tentang Usulan Perubahan Desain Rumah Sakit Muhammadiyah Baru di Yogyakarta. No. 37277/D.
Arsip Nasional Republik Indonesia 28 Mei 1915. Algemene Secretarie Besluit tentang Pembangunan Gedung Rehabilitasi Epidemi di Sukabumi. No. 20.
Arya, Wisnu. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi Offset.
Aynul, M., & Wisnu. (2016). Wabah Kolera Di Jawa Timur Tahun 1918-1927. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, 4(3), 892–901.
Emalia, I. (2020). Wabah Tifus di Cirebon Masa Hindia Belanda : Kebijakan Pemerintah dan Solusi Sehat Masyarakat. Jurnal Sejarah, 3(1), 111–115. https://doi.org/10.26639/js.v3i1.258
Husain, N., & Pranata, H. (2023). GORONTALO WOMEN ’ S BE ’ ATI ( BAI ’ AT ): The Perspective of History , Culture and Islamic Law. 33, 174–200.
Jaelani, G. A. (2017a). Islam dan Persoalan Higiene di Hindia Belanda. Jurnal Sejarah, 1(1), 82–104. http://jurnal.masyarakatsejarawan.or.id/index.php/js/article/view/49
Jaelani, G. A. (2017b). Islam dan Persoalan Higiene di Hindia Belanda Ajaran Islam dalam Pandangan Dokter : Pidato Van der Stok di. Jurnal Sejarah, 1(1), 82–104. https://doi.org/10.26639/js.v1i1.49
Nasirin, A. A., & Mahzuni, D. (2021). The Existence of Bojongmenje Temple: the Collapse of Tarumanegara Kingdom and the Establishment of Sunda Kingdom (Viii-X Century). Jurnal Walennae, 19(1), 11–22. https://doi.org/10.24832/wln.v19i1.426
Sabila, I., & Sa’diyah, M. (2021). Hubungan Pemahaman Materi Thaharah dengan Kebiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa di MTs Darul Muttaqien, Bogor. AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan Dan Keislaman, 7(2), 163–170. https://doi.org/10.53627/jam.v7i2.4255
Slamet Untung, M. (2013). Kebijakan Penguasa Kolonial Belanda Terhadap Pendidikan Pesantren. Forum Tarbiyah, 11(9), 1–13.
Stern, A. M., & Markel, H. (2009). Commentary: Disease etiology and political ideology: Revisiting Erwin H Ackerknecht’s Classic 1948 Essay, “Anticontagionism between 1821 and 1867.” International Journal of Epidemiology, 38(1), 31–33. https://doi.org/10.1093/ije/dyn255
Uddin, B. (2004). Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit di Jawa pada Abad ke-19 dan Awal Abad ke-20. In Lembaran Sejarah (Vol. 7, Issue 1, pp. 101–124).
Uddin, B. ’. (2006). Dari Mantri Hingga Dokter Jawa: Studi Kebijakan Pemerintah Kolonial Dalam Penanganan Penyakit Cacar Di Jawa Abad Xix-Xx. Humaniora, 18(3), 296.
Yanti, Indah. 2009. Dienst der Volksgezondheid dan Propaganda Kesehatan di Banyumas 1925-1930. Skripsi. Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/jhcc.v4i2.18800
Refbacks
- Masalah Hygiene Di Pesantren Pada Masa Hindia Belanda XIX-XX
- Masalah Hygiene Di Pesantren Pada Masa Hindia Belanda XIX-XX
Copyright (c) 2023 Anas Anwar Nasirin, Linda Sunarti, Wawat Karwiti
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
Jurnal El Tarikh is the Journal of History, Culture,and Islamic Civilization (JHCC) [ISSN:2774-7999 dan e-ISSN: 2774-8723] published by Faculty of Adab, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia in collaboration with Perkumpulan Prodi Sejarah Se-Indonesia (PPSI) and Asosiasi Program Studi Sejarah Islam Se-Indonesia (APSII)
Office: Faculty of Adab, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, KP. 34513. Website: http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/eltarikh, Email: Jurnaleltarikh@radenintan.ac.id
Jurnal El Tarikh is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.