Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Rasa Syukur Dengan Psychological Well-Being Pada PNS Menjelang Masa Pensiun
Abstract
Psychological Well-being adalah keadaan bahagia, kepuasan hati yang menyenangkan yang timbul bila kebutuhan dan harapan tertentu individu terpenuhi. Kebutuhan dan harapan tersebut dapat terpenuhi apabila seseorang mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitarnya dan menanamkan rasa syukur terhadap dirinya sehingga kondisi psychological well-being dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dan rasa syukur dengan psychological well-being pada PNS menjelang masa pensiun sejumlah 41 subjek. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling total kemudian dianalisis dengan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis penelitian ini menjelaskan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dan rasa syukur dengan psychological well-being pada PNS menjelang masa pensiun dengan koefisien korelasi (R)=0,756 dan F=25,309 dengan p=0,000. Penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan psychological well-being pada PNS menjelang masa pensiun, hasil analisis yang diperoleh yaitu nilai rx1y=0,597 dengan p=0,000. Selanjutnya, ada hubungan yang signifikan antara rasa syukur dengan psychological well-being pada PNS menjelang masa pensiun yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan nilai rx2y=0,656 dengan p=0,000.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustina, Maria Clara. (2012). Pensiun, Stres, dan Bahagia http://allaboutstress.com Diakses pada tanggal 14 April 2019 pada pukul 13:42:31.
Al-Qur’an dan Terjemahan: Special for Woman. (2013). Departemen Agama RI. Bandung: Syaamil Qur’an.
Atchley, Robbert. (1983). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Atkinson, Rita, dkk. (1983). Pengantar Psikologi (ed 8). Jakarta: Erlangga.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2015). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2016). Reliabilitas dan Validitas Edisi IV. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bart, Smet. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Widiasama Indonesia.
Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2004). The Psychology of Grattitude. New York: Oxford University Press, Inc.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (ed. 5). Jakarta: Erlangga.
https://gajimu.com/tips-karir/kiat-pekerja/batas-usia-pensiun-pns (Diakses pada tanggal 27 November 2019 pada pukul 20:12:05).
https://lampung.bps.go.id Diakses pada tanggal 28 Juni 2019 pada pukul 19:26:41.
Indriana. (2008). GERONTOLOGI: Memahami Kehidupan Usia Lanjut. Semarang: Universitas Diponegoro.
Kadarisman, M. (2011). Menghadapi Pensiun dan Kesejahteraan Psikologis Pegawai Negeri Sipil. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS. Volume 5, No. 2. November 2011. Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Kim, J. E., & Moen, P. (2002). Retirement Transitions Gender and Psychological Well-being: A Life-Course, Ecological Model. Journal of Geontology: Psychology Sciences, 578, 212-222.
Kuntjoro, Z. (2002). Masalah Kesehatan Jiwa Lansia. http://www.e-psikologi.co.id. Diakses pada tanggal 6 Juni 2019 pada pukul 14:54:31.
Rohmah, N. H. (2013). Hubungan antara Kepuasan Hidup Remaja dengan Bersyukur pada Siswa SMA IT Abu Bakar Boarding School Yogyakarta. Emphaty Journal. Fakultas Psikologi, 2(1).
Rusdi, Ahmad. (2016). Syukur dalam Psikologi Islam dan Konstruksi Alat Ukurnya. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris, 2 (2) halaman 37-54.
Rusyanti, Alfida. (2017). Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Psychological Well-being Wanita Dewasa Madya. Fakultas Psikologi: Universitas Muhammadiyah Malang.
Ryff, C. D & Keyes, C. L. M. (1995). The Structure of Psychological Well-being Revisited. Journal of Personality and Social Psychology. Volume 09.
Ryff, C. D. (1989). Beyond Ponce de Leon and Life Satisfaction: New Direction in Quest of Succesful Ageing. International Journal of Behavioral Development. Volume 12. Nomor 1. Halaman 35-55.
Sarafino. (1994). Health Psychology Biopsychosocial Interaction. USA: John Wiley & Sons.
Sarwono, Sarlito. (2002). Berkenalan dengan aliran-aliran dan tokoh-tokoh psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.
Sativa, A. R., & Helmi, A. F. (2013). Syukur dan Harga Diri dengan Kebahagiaan Remaja. Jurnal Wacana Psikologi, 5(10).
Sugiyono. (2015). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutarto, J. Tirto dan C, Ismul Cokro. (2008). Pensiun Bukan Akhir Segalanya. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Taylor, Shelley E., Letitia Anne Peplau & David O. Sears. (2009). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tugade M. M. & B. L. Frederickson. (2004). Resilient Individual Use Possitive Emotions To Bounce Back From Negative Emotional Experience. Journal of Personality and Social Psychology. Volume 24 No. 2 Halaman 320-333.
Winarsunu, T. (2015). Statistik dalam Penelitian Psikologi & Pendidikan. Malang: UMM Press.
Zimet, D. G., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The Multidimensional scale of perceived social support. Journal of Personality Assessment, 52 (1), 30-41.
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/ajp.v3i2.13132
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 ANFUSINA: Journal of Psychology