Budaya Konsumtif Belanja Online Berbasis Teknologi Komunikasi oleh Perempuan di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus pada Kelompok Perempuan Komppas, di Dolly Surabaya)
Abstract
Masa pandemic Covid-19 memicu banyak persoalan hampir di semua bidang, terutama bidang ekonomi dan budaya. Perubahan di bidang ekonomi memicu munculnya hal baru dalam hal teknologi komunikasi dan informasi. PPKM yang diterapkan pemerintah memacu semakin maraknya belanja online di kalangan perempuan dalam hal ini adalah para informan sebagai anggota KOMPPAS di Dolly Surabaya. Meskipun penghasilan semakin terpuruk, namun kebutuhan untuk tetap eksis adalah hal yang utama. Anggota KOMPPAS yang sebagian besar adalah Pedia (Perempuan yang dilacurkan) atau pekerja seks, mempunyai kebutuhan mempercantik diri untuk menarik tamu atau pelanggan. Dengan menggunakan metode studi kasus dan melakukan wawancara mendalam dan FGD. Hasil penelitian yang didapat bahwa pertama masa pandemic membuat mereka lebih sering melakukan belanja online, kedua belanja online memicu para informan untuk menjadi konsumtif, dikarenakan adanya persaingan di kalangan Pedila, ketiga adalah para informan semakin terjerat hutang oleh rentenir.
Full Text:
PDFReferences
Adlin, Alfatri. 2006, Resistensi Gaya Hidup: Teori dan Realitas, Jalasutra, Yogyakarta.
Barker, Chris. 2011, Cultural Studies Teori dan Praktek, Kreasi Wacana, Bantul.
Candraningrum, Dewi. 2013, Teknologi Provokasi dan Seksualitas Perempuan dalam Budaya Visual: Cyberfeminisme dan Klik-Aktivisme (vol.18 No.3), Yayasan Jurnal Perempuan, Jakarta.
Ibrahim, Idi Subandi. 2005, Lifestyle Ecstasy: Kebudayaan Pop Dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Jalasutra, Yogyakarta.
Naisbitt, Nana dan Douglas Philips. 2001, High Tech High Touch Pencarian Makna di Tengah Perkembangan Pesat Teknologi, Mizan, Bandung.
Severin, Werner J dan James W. Tankard,Jr. 2011, Teori Komunikasi Sejarah, Metode dan Terapan Dalam Media Massa, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.
Sumber Internet
Badan Litbang, 2018, Riset Snapcart: 65 Persen Pelaku Belanja Online Adalah Perempuan, diakens pada 12 April 2021, Pk. 22.45 WIB, https://litbang.kemendagri.go.id/website/riset-snapcart-65-persen-pelaku-belanja-online-adalah-perempuan/
Fauzia, Mutia. 2019, Perempuan Indonesia Belanja Online: Impulsif hingga Tergiur Gratis Ongkir, diakses pada 12 April 2021, Pk.22.50 WIB, https://money.kompas.com/read/2019/04/04/123029126/perempuan-indonesia-belanja-online-impulsif-hingga-tergiur-gratis-ongkir
Hootsuit. 2019. Digital 2019: Indonesia. diakses pada 13 April 2021, Pk. 16.10 WIB,
https://datareportal.com/reports/digital-2019-indonesia
Kementrian Luar Negeri, diakses pada tanggal 11 April, Pk.21.56,
https://kemlu.go.id/brussels/id/news/6349/kebijakan-pemerintah-republik-indonesia-terkait-wabah-covid-19#:~:text=Peraturan%20Pemerintah%20Nomor%2021%20tahun,provinsi%20atau%20kabupaten%2Fkota%20tertentu
Nurdiana, Titis. 2021, diakses pada 11 April Pk.23.20,
https://nasional.kontan.co.id/news/bukan-psbb-pemerintah-pakai-istilah-baru-ppkm-dalam-pembatasan-kegiatan-ini-bedanya
Satuan Tugas Penanganan Covid-19. diakses tanggal 10 April 2021, Pk.23.04).
https://covid19.go.id/
Tashandra, Nabilla. 2018, 80% Konsumen Belanja Online Orang Muda dan Wanita, diakses pada 12 April 2021 Pk. 22.30 WIB, https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/22/155001820/80-persen-konsumen-belanja-online-orang-muda-dan-wanita
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/jwcs.v2i1.11603
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Akhsaniyah Akhsaniyah, Maria Yuliastuti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.