AGAMA DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM (Pandangan Abul A’la Maududi)

Ibrahim Ibrahim

Abstract


Sebagian orang menyakini bahwa demokrasi (nilai-nilainya) mendapat pemenuhannya dalam agama (apa saja). juga sebaliknya bagi sebagian lagi, agama dan demokrasi adalah dua hal yang tidak akan klop. Kita harus memilih salah satunya sebagai sistem bernegara. Bagi mereka yang berkeyakinan opitimis dan menempatkan sistem demokrasi sebagai tujuan akhir bernegara, tak ada jalan selain terus mengupayakan dialog antara nilai-nilai inklusif dan ekslusif dari agama dengan proses demokratisasi ini. Demokrasi yang menjadi keniscayaan tidak bisa ditolak, kita harus tetap maju. Pun, bagi mereka yang ogah menerapan nilai dan sistem demokrasi, serta lebih condong ke konsensus (nilai) keagamaan sebagai dasar kehidupan publik (bernegara) akan cepat-cepat menolak upaya privatisasi agama yang dilakukan itu. Bagi mereka, tindakan privatisasi adalah salah, melanggar semangat keagamaan yang dianut: agama adalah nilai universal bagi praktis kehidupan, termasuk dalam berpolitik (bernegara). Bukan saja itu, kalangan yang berada pada posisi ini juga akan mencela upaya kalangan yang coba-coba mendialogkan antara demokrasi dan agama. Bagi sebagian penganut agama non-Kristen, misalnya, dengan tegas menolak demokrasi, sebab bagi mereka bentuk demokrasi hari ini adalah hasil interaksi dari nilai-nilai Kristen dan sekulerisme, sehingga beralasan untuk ditolak. Menerima demokrasi, tidak lain dengan mengakui klaim kebenaran ajaran kristen.

Full Text:

PDF

References


Abul A’la Maududi, Sistim Politik Islam, Mizan Khasanah Ilmu-Ilmu Islam, Bandung, 1993. Abul A,la Al-Maududi, Islamic Law and Constitution, Khurshid (ed,) Karachi, 1956. Ali Ahmad Khan, Yeh Giriftarian , Mengapa Pemahaman-Pemahaman , Karachi, 1953. Crew Hunt, The Theory and Practice of Communism, London, 1951.

Ma’mun Murod Al-Brebesy, Menyikap Pemikiran Politik Gus Dur dan Amin Rais, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999. M. Dawam Rahardjo, Demokratisasi dan Pembangunan, Jakarta, Cides, 1998. Robert A. Dahl, Dilema Demokrasi Pluralis; Antara Otonomi dan Kontrol, Jakarta, Yayasan Obor, 1992. Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Grasindo, Jakarta ,1992. Ulf Sundhaussen, Demokrasi dan Kelas Menengah, Reflekse mengenai Pembangunan Politik, Prisma Nomor 2, 1992.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/ajsla.v8i2.589

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.