Islamic And Buddhist Perspectives on The Phenomenon of Blasphemy (Comparative Study of the Qur'an and Tripitaka)

Tri Faizah Anggraini

Abstract


Abstract

This study aims to determine how the Holy Qur'an and Tripitaka respond to the phenomena of blasphemy. This study employs a qualitative research method with a library approach to achieve this purpose. The data originated from two sources: primary sources and secondary sources. This study used a descriptive-comparative analysis model to analyze the data. The study's findings reveal an agreement prohibiting the reviling, insulting, and degrading of the noble values held by each religion. In terms of how the two holy scriptures respond to blasphemers, they have distinct and often opposing narratives. The Qur'an promotes a rigid approach, but the Tripitaka suggests correcting erroneous interpretations for perpetrators of religious distortion.

Keywords: Al-qur’an; Blasphemy; Comparative; Tripitaka.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perspektif kitab suci al-Qur’an dan Tripitaka dalam merespon fenomena penistaan agama. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tekhnik pustaka. Data-data yang menjadi otoritas penelitian ditemukan melalui dua sumber, yakni sumber primer dan sumber sekunder. Sebagai pisau analisa data, penelitian ini menggunakan model analisis deskriptif-komparatif. Dari pengkajian yang telah dilakukan, ditemukan hasil berupa kesepakatan larangan mencaci, menghina dan merendahkan konsep luhur yang diyakini oleh setiap agama. Terhadap respon bagi pelaku penistaan agama, kedua kitab suci memiliki narasi khas yang cenderung berbeda. Al-qur’an lebih menekankan kepada sikap tegas, sementara Tripitaka menganjurkan untuk memberikan koreksi terhadap interpretasi yang keliru bagi pelaku pendistorsian agama.

Kata Kunci: Al-qur’an; Komparatif; Penistaan Agama; Tripitaka.


Full Text:

PDF

References


References

Ach Dhofir Zuhry. Nabi Muhammad Bukan Orang Arab? 2020th ed. Jakarta: PT Elex Komputindo, n.d.

Adare, Randy A. “Elik Penodaan Agama Di Tinjau Dari Sudut Pandang Hukum Pidana Di Indonesia.” Lex et Societatis 1, no. 1 (2013): 91–101.

Agama, Pers Kementerian. “Menag Apresiasi Aparat Proaktif Proses Tindakan Penistaan Agama,” n.d. https://sulteng.kemenag.go.id/berita_v2/detail/menag-apresiasi-aparat-proaktif-proses-tindakan-penistaan-agama.

Akbar, Irwan ahmad, and Pascasarjana. “Dinamika Kasus Penistaan Agama Di Indonesia (Polemik Pemaknaan Ayat-Ayat Penistaan Dan Uu Penodaan Agama).” Qof 3, no. 1 (2019): 89–105. https://www.youtube.com/watch?v=fhViFael5LY.

Aulia, Muhammad Rustamaji and Gendis Nisa. “Telaah Konsepsi Penistaan Agama Terhadap Penegakan Hukum Kasus Meliana (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:1612/Pid.B/2018/PN.Mdn).” Verstek 8, no. 2 (2020): 30–38. https://doi.org/10.20961/jv.v8i2.44085.

Aziz, Abdul. “Pandangan Islam Terhadap Pasal Penistaan Agama.” Istidlal: Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam 2, no. 2 (2018): 136–48. https://doi.org/10.35316/istidlal.v2i2.113.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Tafsirnya (Edisi Yang Disempurnakan). Jakarta: Widya Cahya, 2011.

Detiknews. “Jejak Kasus M.Kace Yang Dituntut 10 Tahun Bui, Sempat Dianiyaya Napoleon,” n.d. https://news.detik.com/berita/d-5958316/jejak-kasus-m-kace-yang-dituntut-10-tahuin-bui-sempat-dianiyaya-napoleon.

Hidayatullah, M. Taufiq. “Penistaan Agama Dalam Perspektif Pemuka Agama Islam.” Harmoni Mei-Agustu (2014): 105–16.

Institute, Setara. “Terjadi 97 Kasus Penistaan Agama,” n.d.

Izad, Rohmatul. “Fenomena Penistaan Agama Dalam Perspektif Islam Dan Filsafat Pancasila (Studi Kasus Terhadap Demo Jilid II Pada 04 November 2016).” Pangangkaran, Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat 1, no. 1 (2017): 171–89.

Kusuma, Edward Febriyatri. “Ahli MUI Jelaskan Penistaan Agama Yang Dilakukan Ahmad Musadeq.” Detik.News, n.d. https://news.detik.com/berita/d-3399569/ahli-mui-jelaskan-penistaan-agama-yang-dilakukan-ahmad-musadeq.

M Quraisy Shihab. Islam Yang Saya Pahami. Jakarta: Lentera Hati, 2020.

———. Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, n.d.

Marpaung, Leden. Tindak Pidana Terhadap Kehormatan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 1997.

Maurice Walshe, Terj. Team Giri Mangala Publication. Digha Nikaya, Khotbah-Khotbah Panjang Sang Buddha. Journal of Chemical Information and Modeling. Vol. 15. Jakarta: Dhamma Citta Press, 2009.

Mohammad Mahfud MD. “Fatwa MUI Dan Living Law Kita.” Media Indonesia, n.d.

Muhammaddin, Murtiningsih and Septi Yana. “Ujaran Kebencian Dalam Perspektif Agama Islam Dan Agama Buddha.” JIA 1, no. 1 (2019): 1–19. http://jurnalharmoni.kemenag.go.id/index.php/harmoni/article/view/129%0Ahttps://jurnalharmoni.kemenag.go.id/index.php/harmoni/article/download/129/112.

Mulya Mantri, Yaya. “Kasus Penistaan Agama Pada Berbagai Era Dan Media Di Indonesia.” Definisi: Jurnal Agama Dan Sosial-Humaniora 1, no. 3 (2022): 123–38.

Ni’mah, Muflihatun, Hidayatullah Hidayatullah, and Iskandar Wibawa. “Kedudukan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (Mui) Terhadap Pertimbangan Putusan Perkara Penodaan Agama (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:1612/Pid.B/2018/PN.Mdn).” Jurnal Suara Keadilan 20, no. 2 (2019): 117–31. https://doi.org/10.24176/sk.v20i2.5574.

Nurdin, Nazar. “Delik Penodaan Agama Islam Di Indonesia.” International Journal Ihya’ ’Ulum Al-Din 19, no. 1 (2017): 129–60. https://doi.org/10.21580/ihya.18.1.1745.

Pedia, Budha. “Dhammapada XIV, 183,” n.d. https://vihara.blogspot.com/2015/02/dhammapada-xiv183.html.

Prasetyo, Kresna Adi, and Ridwan Arifin. “Analisis Hukum Pidana Mengenai Tindak Pidana Penistaan Agama Di Indonesia.” Gorontalo Law Review 2, no. 1 (2019): 1–12. https://doi.org/10.32662/golrev.v2i1.461.

Puja Subekti. “Ajaran Budha Sebagai Pedoman Hidup Bermasyarakat Dalam Kemajemukan Menuju Keharmonisan” 4, no. 1 (2016): 1–22.

Rakhmat, Jalaluddin. Islam Aktual: Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim. Bandung: Mizan, 1999.

Sarriputta.com. “Dhammapada Indonesia,” n.d. https://www.sariputta.com/dhammapada/indonesia.

Tristam Pacal Moeliono. “Pembatasan Kebebasan Berpendapat Melalui Hak Untuk Tersinggung Menyinggung.” Hukumonline.Com, n.d.

Wacana, Tim Budha. “Kerukunan Umat Beragama Dalam Agama Budha,” n.d. https://kemenag.go.id/buddha/kerukunan-umat-beragama-dalam-agama-budha-dG539 .

Wahbah az-Zuhaili. Al-Tafsir Al-Munir Li Az-Zuhaili. Damaskus: Daar al-Fikr al-Muasr, 1418.

Wikipedia. “Penistaan Agama,” n.d.

Zaprulkhan. Merenda Wajah Islam Humanis. Yogyakarta: Idea Press, 2014.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/002024182087500

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Tri Faizah Anggraini

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0

    

Al-Dzikra [ISSN: 1978-0893, e-ISSN: 2714-7916] published by Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Office: Gedung Dekanat Lama Lt. 2, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, KP. 34513. Website: http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-dzikra/index, email: aldzikra@radenintan.ac.id

Creative Commons License
Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Qur'an dan al-Hadits is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.