Metode Kritik Hadits di Kalangan Ilmuwan Hadits
Abstract
Penelitian kualitas hadis perlu dilakukan, bukan berarti meragukan hadits Nabi Muhammad SAW, tetapi melihat keterbatasan perawi hadits sebagai manusia, yang ada kalanya melakukan kesalahan, baik karena lupa maupun karena didorong oleh kepentingan tertentu. Keberadaan perawi hadits sangat menentukan kualitas hadits, baik kualitas sanad maupun kualitas matan hadits. selama riwayat-riwayat ini membutuhkan penelitian dan kajian mendalam untuk mengetahui mana yang dapat diterima dan mana yang ditolak, maka mutlak diperlukan adanya kaidah-kaidah dan patokan sebagai acuan melakukan study kritik hadits. Aktivitas krritik hadits marak terjadi pada abad ke-3 Hijriyah. Namun hal tersebut tidak menunjukkan bahwa di era sebelumnya sama sekali tidak terjadi kegiatan kritik hadits. Sebab ketika penelitan hadits dipahami (dengan sederhana) sebagai upaya untuk membedakan antara hadits yang shohih dan tidak shohih, maka kegiatan kritik hadits dalam bentuk yang begitu sederhana telah muncul sejak masa Rasullullah masih hidup.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.24042/al-dzikra.v9i2.1873
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Siti Badiah
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
Al-Dzikra [ISSN: 1978-0893, e-ISSN: 2714-7916] published by Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Office: Gedung Dekanat Lama Lt. 2, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, KP. 34513. Website: http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-dzikra/index, email: aldzikra@radenintan.ac.id
Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Qur'an dan al-Hadits is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.