Kritik Hukum Islam Atas Sanksi Pidana Pelaku Prostitusi dalam Peraturan Daerah
Abstract
This article examines the Regional regulations relating to prohibition of prostitution in Indonesia from the perspectives of Indonesian Law and Islamic Criminal Law. As this study reveals, a number of contradiction occurs between Regional Regulations with Criminal Code. Such contradictions can be found in a number of regional regulations prohibiting prostitution, such as : No. 5/2002 of Cirebon Regency; Regulation No. 6/2003 of Medan City; Regulation No. 2 /2004 of Palembang City, Regulation No. 13/2002 of South Sumatra Province, etc. The contradictions include the determination of the authorized officers to handle the matter, the rules in case of erroneous arrest, and the determination of sanctions. The Criminal Code sets aside sanctions for Commercial Sex Workers (CSWs) and users of CSWs. It only prohibits of facilitating the immoral acts by other parties.. In Islamic criminal Law, prostitution is considered as a crime whose perpetrators are equated with adulterers sanctioned with stoning or whip.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
‘Ashmawî, Muhammad Sa‘îd al-. Syarî‘ah: Kodifikasi Hukum Islam (Wacana Islam Liberal: Pemikiran Islam Kontemporer tentang Isu-isu Global), ed. oleh Charles Kursman (editor), trans. oleh Bahrul Ulum (pent.) Jakarta: Paramadina, 2001.
Ambarwati, Vivi. “Fenomena Prostitusi di Pantai Samas Bantul Yogyakarta.” DIMENSIA 6, no. 1 (2012).
Amalia, Astry Sandra. “Dampak Lokalisasi Pekerja Seks Komersial (PSK) Terhadap Masyarakat Sekitar (Studi Kasus di Jalan Soekarno Hatta Km. 10 Desa Purwajaya Kabupaten Kutai Kartanegara).” eJournal Administrasi Negara 1 (2013).
AS, A. Sunarto. “Kyai dan Prostitusi: Pendekatan Dakwah KH. Muhammad Khoiron Suaeb di Lokalisasi Kota Surabaya.” Jurnal Komunikasi Islam 3, no. 2 (2012).
Ali, Mohammad Haidar. “Cyber Crime Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE (Perspektif Hukum Pidana Islam)”. Tesis. UIN Alauddin Makassar, 2012.
Bukhârî, Abû Abdillah Muhammad bin Ismâ‘îl al-. Sahîh al-Bukhârî, vol. juz 8. Semarang: Toha Putra, tt.
Departemen Kesehatan RI, 2012.
Editor, “100 Countries and Their Prostitution Policies,” 12 Januari 2017, http://prostitution.¬pro¬con.org/view.resource.phpresourceID=000772.
Eryke, Herlita. “Cyberporn”. Jurnal Ilmiah K U T E I, September (2010), 35-42.
Erianjoni, Erianjoni, and Ikhwan Ikhwan. “Pola dan Jaringan Prostitusi Terselubung di Kota Padang.” Humanus 11, no. 2 (2012): 112-118.
Faidah, Mutimmatul. “Pusaran Ekonomi di Balik Bisnis Prostitusi di Lokalisasi Dolly-Jarak Surabaya.” Lentera 10, no. 1 (2014): 17-29.
Fathonah, Rini. “Analisis Terhadap Faktor Penyebab Prostitusi pada Anak.” JURNAL POENALE 3, no. 4 (2016).
Hajjâj, Abu al-Husain Muslim bin al-. Sahîh Muslim, vol. juz IV. Bayrût: Dâr Ihyâ’ al-âth al-‘Arabî, tt.
Hosen, Ibrahim dan Muhammad Wahyuni Nafis, et al. “Beberapa Catatan tentang Reaktualisasi Hukum Islam,” dalam “Kontekstualisasi Ajaran Islam”. Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Bekerjasama dengan Yayasan Wakaf Paramadina, 1995.
Haryadi, Dwi. “Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Terhadap Penanggulangan Cyberporn dalam Rangka Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia”. Tesis. Universitas Diponegoro, 2007.
Issabela, Nida, and Wiwin Hendriani. “Resiliensi pada Keluarga yang Tinggal di Lingkungan Lokalisasi Dupak, Bangunsari.” Jurnal Insan Media Psikologi 12, no. 3 (2012).
Irwansyah, Lutfi. “Kemiskinan, Keluarga dan Prostitusi pada Remaja.” Seminar Asean 2nd Psychology & Humanity. Psychology Forum UMM, 2016.
Jamal, Cemi Fitriani. “Politik Prostitusi Kota Surabaya (Studi Deskriptif: Eksistensi Dolly).” Junal Politik Muda, Universitas Airlangga 2, no. 1 (2013).
Kartono, Kartini. Patologi Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997.
Lang, Lanny Carolina Maria. “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Anak Korban Praktik Prostitusi dari Wisatawan.” Lex Et Societatis 2, no. 1 (2014).
Masland, Robert P. dan dan Jr. David Estridge, Apa yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks. Jakarta: Bumi Aksara, 1987.
Mulasari, Laila. “Kebijakan Formulasi Tentang Tindak Pidana Kesusilaan di Dunia Maya dalam Perspektif Hukum Islam”. Masalah Masalah Hukum, 41, no. 1 (2012): 102.
Naysâbûrî, Abû al-Hasan Muslim bin Hajjâj al-Qushayrî al-. Shahîh Muslim. Bayrût: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1992.
Nitimiharjo, Carolina. “Peran Sistem Kepribadian dan Lingkungan dalam Perilaku Prostitusi.” Jurnal Psikologi 5, no. 1 (2000): 56-63.
Na‘im, Abdullahi Ahmed al-. Toward an Islamic Reformation: Civil Liberties, Human Rights, and International Law. New York: Syracuse University Press, 1990.
Paramita, Astridya, Widjiartini Widjiartini, and Paiman Soeparmanto. “Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja oleh Puskesmas yang di Wilayah Kerjanya Terdapat Lokasi Prostitusi (Studi di Kota Malang dan Kabupaten Tulungagung).” Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 9, no. 3 Jul (2006).
Poerdarmita, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984.
Pebriana, Cindika Eka, dkk. “Analisis Yuridis Kebijakan Hukum Pidana dalam Menanggulangi Tindak Pidana Prostitusi Melalui Media Online Sebagai Kejahatan Mayantara (Studi Putusan No. 228/ PID. B/2015. PN. PGP).” Jurnal Diponegoro Law Review, Volume5, Nomor 3 (2016).
Pradana, Arya Mahardhika. “Tinjauan Hukum Pidana Terhadap Prostitusi dan Pertanggungjawaban Pidana Para Pihak yang Terlibat dalam Prostitusi.” Jurnal Hukum & Pembangunan 45, no. 2 (2015): 276-307.
Qazwînî, Abû ‘Abd. Allâh Muhammad bin Yazîd al-. Sunan Ibn Mâjah. Bayrût: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah. t.t.
Sari, Melinda Novi, Madiasa Ablisar, and Rafiqoh Lubis. “Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Tindak Pidana Prostitusi Melalui Media Online.” Jurnal Mahupiki 1, no. 01 (2014).
Sabiq, Sayyid. Fiqh al-Sunnah. vol. Jilid 2. Bayrût: Dâr al-Fikr, 1992. Sijistâni, Abû Dâwud Sulaymân bin Ash‘ath al-. Sunan Abî Dâwud. Bayrût: Dâr al-Fikr, 1994.
Siregar, Kondar. “Model Pengaturan Hukum tentang Pencegahan Tindak Prostitusi Berbasis Masyarakat Adat Dalihan Na Tolu.” Medan: Perdana Mitra Handalan (2015).
Suryandaru, Yayan Sakti. “Hegemoni dan Reproduksi Kekuasaan dalam Perdagangan Perempuan (Trafficking) untuk Prostitusi.” Jurnal Manusia, Kebudayaan, dan Politik (2001).
Tahnh-Dam Truong, Pariwisata dan Pelacuran di Asia Tenggara, trans. oleh Moh. Arif. Jakarta: LP3ES, 1992.
Yanto, Oksidelfa. “Prostitusi Online Sebagai Kejahatan Kemanusiaan Terhadap Anak: Telaah Hukum Islam dan Hukum Positif.” AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah 16, no. 2 (2016): 187-196.
Yahman, Soleh Amini. “Prostitusi: Antara Masalah Sosial, Ekonomi, Moral atau Etika Sosial.” Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi (2007).
Wicaksono, Ganang Adityo. “Deligitimasi Kebijakan Penataan Ulang Wisata Prostitusi Dolly: Studi Deskriptif Perlawanan Komunitas Dolly.” PhD diss., Universitas Airlangga, 2012.
Wongso, Raisanta. “Kejahatan Cyber Berbasis Prostitusi Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informatika Transaksi dan Elektronik.” Lex Privatum 4, No. 4 (2016).
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/adalah.v14i1.2135
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 AL-'ADALAH
Al-'Adalah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.