KONSEP NATION-STATE DALAM PEMIKIRAN IDEOLOGI POLITIK MELAYU ISLAM PADA ABAD KE-19 M (Studi Pemikiran Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi (1787-1854))
Abstract
Penelitian ini berupaya untuk menggali dan menelusuri konsep pemikiran ideologi politik Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi pada abad ke-19 M. Pada abad ini kondisi sosial-politik dan sosio-religius masyarakat Melayu sedang mengalami tranformasi intelektual yang melibatkan sebuah jaringan intelektual dan Abdullah Munsyi yang hidup di abad ini, tentunya masuk dalam pusaran tradisi intelektual di masa itu. Kemudian yang tak kalah menarik adalah adanya penetrasi bangsa Eropa (Belanda dan Inggris) yang sedang mengadakan penjajahan di Melayu. Karena itu, fokus penelitian ini untuk menjawab pokok permasalahan bagaimana konsep nation-state menurut Abdullah Munsyi dalam konstelasi ideologi politik Melayu Islam di abad ke-19 M dan bagaimana relevansinya konsep negara bangsa Indonesia saat ini?. Sesuai dengan permasalahan, maka tujuan penelitian ini mendapatkan eksplanasi sejarah untuk mengungkapkan konsep nation-state menurut Abdullah Munsyi dalam konstelasi ideologi politik Melayu Islam di abad ke-19 M dan mendeskripsikan relevansinya konsep negara bangsa Indonesia saat ini.
Penelitian menggunakan teori conscience morale Ernest Renan dan teori kontrak sosial (social contract) yang digagas oleh J. J. Roussae. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan (library research) dan menggunakan pendekatan historis dan filsafat politik. Data primer dalam penelitian ini adalah buku Hikayat Abdullah karya Abdullah Musnyi terbitan Yayasan Karyawan, Kuala Lumpur, Malaysia tahun 2007 dan data sekunder, berupa buku, artikel jurnal, makalah, dan lainya yang berhubungan dengan masalah penelitian. Sebagai penelitian sejarah yang pada dasarnya bertumpu pada sumber-sumber sejarah sebagai implementasi dari tahapan kegiatan yang tercakup dalam metode sejarah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Temuan hasil penelitian adalah: 1). Sesuai dengan teori conscience morale Ernest Renan dan teori kontrak sosial (social contract) yang digagas oleh J. J. Roussae, Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi penggagas paham kebangsaan. Melalui karya terpentingnya, Hikayat Abdullah, ia mengedepankan rumusan identitas Melayu dalam rumusan bangsa yang dipahami sebagai suku atau ras Melayu yang memiliki hak untuk terlibat menentukan format politik Melayu bukan sebagai komunitas yang berada di bawah sistem politik yang berbasis pada ideologi kerajaan yang cenderung otoriter. 2). Kedekatannya dengan pihak kolonial Inggris, sehingga membentuk pemikiran liberal yang diperolehnya dari Raffles dan kawan-kawannya. Ia tidak hanya membongkar manipulasi ideologi kerajaan, tetapi sekaligus mengedepankan pandangan baru tentang eksistensi individu yang humanis. 3). Paham kebangsaannya memiliki nilai egalitarian yang sangat relevan dengan konteks Indonesia saat ini, khususnya nilai-nilai kesetaraan (egalitarianisme) di tengah munculnya konflik berbagai konflik saat ini. Demikian juga konsep nation-state terkait erat dengan nasionalisme dan good governance di mana pengelolaan pemerintahan yang baik, yang bertumpu kepada kemutlakan adanya transparansi, partisipasi terbuka, dan pertanggung jawaban di dalam semua kegiatan kenegaraan di setiap jenjang pengelolaan negara, sehingga terbentuk pemerintahan yang bersih.
Kata Kunci: Abdullah Munsyi, Nation-State, dan Ideologi Politik Melayu.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Murod, Abdul Choliq, Nasionalisme Dalam Perspektif Islam,Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XVI, No. 2 Agustus 2011.
Munsyi, Abdullah Abdul Kadir, Hikayat Abdullah, Kuala Lumpur: Yayasan Karyawan, 2007.
Dault, Adhyaksa, Islam dan Nasionalisme: Reposisi Wacana Universal Dalam Konteks Nasional, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005.
Rosidi, Ajib, Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia, Bandung: Binacipta 1969.
Sweeney, Amin, (ed), Karya Lengkap Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi Jilid 3 Hikayat Abdullah, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2009.
Sweeney, Amin, Karya Lengkap Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, Jilid 1-3, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia bekerjasama dengan Ecole francais d’Extreme-Orient, 2005.
Budiman, Daniel Arif, “Ideologi Politik Melayu Abad ke-19 (Studi Komparasi Pemikiran Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dan Raja Ali Haji), Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2010
Papp, Daniel S., Contemporary International Relations: Framework for Understanding, London: Macmillan Publishing Company, 2nd edition, 1988.
Datoek Besar, R. Roolvink, Hikayat Abdullah, Jakarta: Jambatan, 1953.
Rosyada, Dede, Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani Jakarta: Kencana, 2005.
E. Sumaryono, Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1999.
Firmanzah, Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi di Era Demokrasi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2018)
I.R. Poedjawijatna, Ikhtisar Kesusastraan Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia , 1959.
Burhanuddin, Jajat, “Tradisi Keilmuan dan Intelektual” dalam Taufik Abdullah (ed), Ensiklopedi Tematik Dunia Islam, Asia Tenggara”, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002.
Putten, Jan van der, “Abdullah Munsyi dan Misionaris”. Dalam Jurnal Bijdragen tot de Taal, Vol. 162, No. 4, Koninklijk Instituut voor taal-, Land- en Volkenkunde, (BKI) 162-4 2006.
Bleicher, Josef, Hermeutika Kontemporer: Hermeneutika Sebagai Metode, Filsafat dan Kritik, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2003.
Krina, Lalolo, Indikator Dan Tolok Ukur Akuntabilitas, Traansparansi dan Partisipasi, Jakarta: Sekretariat Pengembangan Kebijakan Nasional Tata Kepemrintahan yang Baik, BAPPENAS, 2003.
Madjid, Nurcholis, Indonesia Kita, Jakarta: Paramadina, 2004.
Supardo, Nursinah, Kesusastraan Indonesia. Jakarta: Penerbit Fasco 1956.
Usman, Zuber, Kesusastraan Lama Indonesia, Jakarta: Gunung Agung.1963.
Palmer, Richard E, Hermeneutika Teori Baru Mengenai Interpretasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
Rina Rehayati, Irzum Farihahi, “Transmisi Islam Moderat Oleh Raja Ali Haji di Kesultanan Riau-Lingga pada Abad Ke-19”. Dalam Jurnal Ushuluddin, Vol. 25 No.2, Juli-Desember, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2017.
Firmansyah, Syarif, “Tantangan Penguatan Komitmen Kebangsaan untuk membangun Karakter Warga negara Pada Masyarakat Perbatasan”. Laporan Penelitian, Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia, 2013.
Abubakar, U. U. Hamidy Raja Hamzah Yunus Tengku Bun, Pengarang Melayu Dalam Kerajaan Riau dan Abdullah bin Abdul Munsyi Dalam Sastra Melayu, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981.
Ubaedillah, Abdul Rozak, Pendidikan Kewarga[negara]an (Civic Education), .Jakarta: Kencana, 2012.
“Krisis Identitas Bangsa”, dalam http://projectcitizenship.blogspot.co.id/2011/11/krisis-identitas-nasional.html. Diakses 1 Agustus 2017, pukul. 10.00 WIB.
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/tps.v15i1.3684
Refbacks
- There are currently no refbacks.
All publications by Jurnal TAPIS [ISSN-p 0216-4396; ISSN-e 2655-6057 ] are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License