DISKURSUS KEBERAGAMAAN DI INDONESIA (Upaya melacak akar sejarah pemikiran umat)
Abstract
Abstrak
Sikap eksklusif adalah merasa dirinya yang paling baik, sementara yang lainnya tidak. Pandangan ini tidaklah selamanya salah dalam beragama. Sebab jika eksklusivisme berarti sikap agnostik dan tidak toleran, maka tidak ada etika agama manapun yang membenarkannya. Tetapi jika yang dimaksud dengan eksklusif berkenaan dengan kualitas, maka setiap manusia sesungguhnya mencari agama yang eksklusif dalam arti excellent, sesuai dengan selera dan keyakinannya. Sementara sikap inklusif merupakan sikap keberagamaan yang menganggap agama-agama lain sebagai bentuk implisit dari agamanya. Sikap ini cenderung menghasilkan sikap toleran terhadap kelompok-kelompok yang memilki agama atau pandangan keagamaan yang berbeda. Sedangkan dalam pluralisme tiap pemeluk agama dituntut bukan saja mengakui keberadaan dan hak agama lain, tapi terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan guna tercapainya kerukunan, dalam kebhinekaan.
Kata kunci: Keberagamaan, Eksklusive, Inklusive, Pluralis
Full Text:
PDFReferences
Daftar Pustaka
Abdurrahman Wahid, Islam Kosmopolitan: nilai-nilai Indonesia transformasi kebudayaan, Jakarta: The Wahid Institut, 2007
Aden Wijdan dkk, Pemikiran dan peradaban Islam, Yogyakarta Safiriqa Insania Press, 2007
Adian Husnaini dan Nuaim Hidayat: Islam Liberal: sejarah, konsepsi, penyimpangan, dan jawabannya, Jakarta: Gema Insani Press, 2002
Ali Harb, Benar kritik kebenaran, terj. Sunarwoto Dema, Yogyakarta: LKIS, 2004
Aloy Budy Purnomo, membangun teologi inklusif pluralistik, jakarta: kompas, 2003
Alwi Shihab, Islam Inklusif: menuju sikap terbuka dalam beragama, Bandung, Mizan, 1997
Azyumardi Azra, pergolakan politik Islam: dari fundamentalisme, modernisme hingga post modernisme, Jakarta: Paramadina, 1996
------------------ dalam Elza Peldi Taher, Merayakan kebebasan beragama: Bunga rampai 70 tahun Johan Effendi, Jakarta: ICRP, 2009
Budi Munawar Rahman, Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan Kaum Beriman, Jakarta: Radja Grafindo Persada, 2004
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998
Fatimah Husein, Muslim- Christian Relations in the new order Indonesia: the Exclussivist and the inclussivist Muslim perspective, Jakarta---- th 2004
Fatimah Usman, Wahdat al adyan dialog pluralisme agama, Yogyakarta: LKIS, 2002
Http://Islamliberal.blogspot.com
John Cobb dalam Alwi Shihab, Islam Inklusive: menuju sikap terbuka dalam beragama, Bandung, Mizan, 1999
John L. Esposito, Islam: The strait path, Oxford: Oxford University Press, 1988
John M. Echolles. Dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Pt. Gramedia, 1982
Kamaruzzaman, Relasi Islam dan negara perspektif modernis dan fundamentalis, Magelang: Indonesia Tera, 2001
Khalid Abu al Fadl, selamatkan Islam dari muslim puritan, Jakarta: Serambi. 2005
Khoiruddin Nasution, Pengantar studi Islam, Yogyakarta: Academia dan tazzafa,2009
Komaruddin Hidayat dalam Andito, ed.; Atas nama Agama : wacana Agama dalam Dialog bebas konflik, Bandung: Pustaka Hidayah, 1998
----------------- dan M. Wahyudi Nafis, agama masa depan: dalam perspektif filsafat perenial, Jakarta: garamedia, 2003, cetakan ke 2
Martin H. Marsen, Oxford Leaner’s pocket dictionary, Oxford University, 1990, 3rd edition
Moh. Shofan, Menegakkan pluralisme fundamentalisme konservatif di tubuh Muhammadiyah, Jakarta: LSAF, 2008
Muhammad Hasan Thabathabai, al Mizan fi tafsir al quran, juz II, Qum Al Muqaddas Iran: Jamaat al mudarrisin fi hauzati al ilmiyah, 1300 H
Muhammad Said Al Asyimawi, Islam and the political ordery, Washington DC. : The council for research in value and philosophy, 1994
M. Zainuddin, Pluralisme Agama: Pergulatan dialogis Islam-Kristen di Indonesia, Malang: UIN Maliki Press, 2010
M. Zaki Mubarak, Genealogi Islam Radikal di Indonesia, Gerakan, pemikiran, dan prospek demokrasi, Jakarta: LP3ES, 2008
Ngainun Naim dan Achmad Sauqi, Pendidikan multikultural konsep dan aplikasi, Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2008
Nurcholis Madjid, “Dialog diantara ahli kitab. Sebuah pengantar”, kata pengantar untuk George B. Grose dan Benjamin J Hubbard (editor), Tiga Agama Satu Tuhan: sebuah dialog, terj. Santi Unra Astuti, Bandung: Mizan, 1998
-------------------, Islam doktrin dan peradaban, Jakarta: Paramadina, 1992
-------------------, mencari akar-akar islam bagi pluralisme modern: Pengalaman Indonesia Dalam jalan baru, ed. Mark R. Woodward, Bandung: mizan, 1998
Oliver Roy, the failure of political Islam, London: I.B Tauris & Co. Ltd; 1994
Raimundo Panikkar, Dialog Intra-religius,ed., A. Sudiarja, Yogyakarta:Kanisius, 2004
Samsul Hadi dalam Kholifah, keterbukaan beragama: Studi pemikiran Dr. Alwi Shihab dalam bukunya Islam Inklusif menuju sikap terbuka dalam beragama, skripsi, Yogyakarta: Fak. Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2006
Silvita IS, Kamus populer, Surabaya: Jaya Agung, 1998
Sugiharto, Islam inklusif: Studi komparatif pemikiran Nurcholis Madjid dan Abdurrahman Wahid, Skripsi, Yogyakarta: Fak. Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga,2006
Syamsul Maarif, Pendidikan pluralisme di Indonesia, Yogyakarta: Logung Pustaka, 2005
Wahbah al Zuhaili, tafsir al munir, juz I, Beirut: daar al fikr, 1991
DOI: http://dx.doi.org/10.24042/tps.v13i1.1685
Refbacks
- There are currently no refbacks.
All publications by Jurnal TAPIS [ISSN-p 0216-4396; ISSN-e 2655-6057 ] are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License